Biara Santa Katarina – Nabi Muhammad

Published by

on

Hari ini Gereja Katolik memperingati seorang santa (orang kudus perempuan; yang laki-laki disebut santo) bernama KATARINA dari Siena.

S.Caterina da SienaTulisan ini tidak membahas Santa Katarina dari Siena, tetapi menyinggung Katarina yang lain, yaitu Santa Katarina dari Aleksandria. Mengapa malah menyinggung Santa Katarina dari Aleksandria itu? Karena yang relevan dengan Indonesia sepertinya justru nama Santa Katarina dari Aleksandria itu. Apa relevansinya wong dia hidup di abad ke-4?

Caterine monasteryDi kaki gunung Sinai itu sampai sekarang berdiri kokoh sebuah biara tertua dengan koleksi perpustakaan yang senantiasa dikunjungi turis atau pun peneliti. Biara ini didirikan pada tahun antara 548 dan 565 dan diberi nama biara Santa Katarina (dari Aleksandria). Santa Katarina sendiri kiranya tak pernah tinggal di biara itu. Konon ia memprotes kampanye brutal kaisar Maxentius terhadap jemaat kristiani pada sekitar akhir abad ke-3. Kaisar Maxentius hendak membujuk Katarina supaya meninggalkan iman kepercayaannya, tetapi Katarina bahkan membungkam argumentasi para filsuf Kaisar Maxentius. Nah, malah filsufnya yang goyah dan bahkan istri Maxentius justru minta dibaptis. Kemarahan Maxentius mengantar Katarina pada roda berpaku, tetapi konon Katarina terbebas dari “roda Katarina” ini sehingga akhirnya ia dibunuh dengan dipenggal kepalanya.

Yang menarik saya bukan kisah Santa Katarina itu, melainkan penggalan kisah hubungan biara Santa Katarina dan Nabi Muhammad. Muqtedar Khan, seorang intelektual muslim yang juga menjadi Direkctur Program Studi Islam pada University of Delaware dan peneliti pada Institute for Social Policy and Understanding, pernah mengutipkan sebuah piagam yang konon diberikan Nabi Muhammad kepada seorang utusan dari Biara Santa Katarina itu.

Pada awal kemunculan Islam pada awal abad ketujuh, Nabi Muhammad gencar memerangi aneka orang kafir yang perilakunya ancur gak karuan. Anggota Biara Santa Katarina mendengar gerakan tersebut dan mereka mengirim utusan untuk menjumpai Nabi Muhammad dan meminta perlindungan dari beliau. Nabi Muhammad pun memberikan piagam kepada komunitas Santa Katarina itu sebagai berikut:

Janji Nabi MuhammadWah… seandainya saja piagam ini dihargai, tentunya banyak komunitas kristen yang merasa nyaman tinggal di negara plural ini. Pantas disayangkan bahwa di sana-sini muncul gerakan berbau fanatisme sempit: yang kristen berupaya membaptis orang yang jelas-jelas sudah punya keyakinan agama Islam, yang muslim hendak mewujudkan supaya syari’ah Islam menggantikan hukum negara majemuk (untuk menyebut sebagian kecil saja dari contoh fanatisme sempit). Lha piye arep maju?

6 responses to “Biara Santa Katarina – Nabi Muhammad”

  1. Yuyus Kurniado Avatar

    nah ini… yang joss… Indonesia Bisa!!

    Like

    1. romasety Avatar

      Indonesia bisa apa mas Rossoneri, haha… terima kasih kunjungannya ya.

      Like

  2. Antonius Agapa Avatar
    Antonius Agapa

    Beberapa bulan lalu saya sempat mengikuti sebuah pertemuan Wanita di Salah satu kota kecil di Jerman. Dalam petemuan ini berkumpul banyak Ibu dan bebeapa bapak yang prihatin terhadap Situasi umat Kristiani di Mesir yang mana Biara santa Katarina (dari Aleksandria) sempat di singgung. Organisasi ini sempat mengunjungi Biara ini dan bertemu dengan Suster Kepala Biara yang namanya saya lupa. Dia menceritakan kalau situasi di sana untuk umat Kristiani sekarang sangat memprihatinkan. Mereka masih sangat membutuhkan uluran tangan kita dalam bentuk apa saja. Salam Damai Tuhan beserta kita selalu. Amin

    Like

    1. romasety Avatar

      Terima kasih infonya Mas/Bp. Antonius Agapa. Saya bisa mengerti perkembangan pasca gejolak di Mesir. Tanpa gejolak itu pun kita bisa mengerti bahwa banyak hal terjadi jauh dari yang diharapkan oleh para tokoh spiritual yang menginspirasi gerakan religius. Kita doakan semoga damai sungguh terjadi di bumi ini. Terima kasih banyak telah sudi berkunjung ke blog ini. Tuhan memberkati kita semua.

      Like

    1. romasety Avatar

      Sdr. Jul yang baik, terima kasih sharing linknya meskipun saya tak mengerti mengapa Anda memberi link ini. Saya sendiri sudah pernah membacanya dan mengertilah saya bagaimana kelompok fanatik agama memanfaatkan foto-foto seperti itu dengan caption untuk ideologi2 tertentu. Dalam setiap kunjungannya ke luar negeri, sudah biasa bahwa paus mencium tanah ketika tiba di bandara atau di tempat lain. Paus sendiri rutin melakukan pertemuan dengan pemimpin umat agama lain dan tak segan2 berdoa bersama mereka. Foto2 seperti ini apakah tidak sebaiknya dimengerti sebagai upaya kesatuan penganut agama (yang tidak berarti pindah-pindahan agama). Jika berkenan, silakan baca posting saya lain mengenai pembela agama. Terima kasih.

      Like