Putus Hubungan

Published by

on

Dulu saya pernah menulis buku dengan judul Teologi Seksual, yang diberi subjudul: Obrolan Serius tentang Seks. Nah, beberapa komentar yang saya terima cukup menghibur dan menggembirakan karena saya justru mendapat afirmasi perlunya menulis topik itu. Komentar macam manakah?
Komentar yang pastinya berkenaan dengan status saya sebagai anggota Serikat Jomblo: bisanya omong doang, yang mengeksekusi orang lain. Hahaha…. ya tentu saja, karena kata seks biasanya segera diasosiasikan dengan sexual intercourse yang diidentikkan dengan hubungan suami istri, padahal saya anggota Serikat Jomblo, dan tak punya uang (boro-boro 80 juta, 25 juta aja baru bisa saya kumpulkan lima tahun, itu juga kalau saya tak beli odol, shampoo, pertamax dan puasa burjo; dan pada waktu itu umur saya pasti mendekati 60 tahun atau 70 tahunlah biar kelihatan sudah tua; njuk meh ngopo dengan 25 jutanya jal? Begitu terkumpul uangnya, karena inflasi, harganya juga dah jadi 80 juta😂 #omongopotokie?).

Untuk orang seperti saya ini, mengenai topik seks yang sudah direduksi sebagai sexual intercourse memang bisanya omdo’ tetapi bukan dalam arti saya menyampaikan tatanan moral seksual yang mesti dilakukan oleh orang lain. Terbalik. Saya omong atas dasar pengalaman hidup manusia (termasuk keterbatasan saya) dan omongan itu saya bikin sebagai sarana untuk menemukan yang substansial juga dalam perkara seks tadi. Lha iya dongngapain juga saya suruh-suruh orang lain untuk ML dengan cara kampret atau kecebong? Kayak kurang kerjaan aja 😂.

Loh ini kok ujug-ujug omong soal seks itu apa ya teks Injilnya omong soal sexual intercourse sih? Blas sama sekali tidak! Teksnya cerita soal Guru dari Nazareth yang mengajar dan mengusir roh yang merasuki seseorang di tempat ibadat.
Komentar mengenai buku Teologi Seksual itu sambung dengan cerita Guru dari Nazareth dalam hal kata-kata dan kerja/pelaksanaan. Lha iya, mengajar itu mesti dengan kata-kata dong!
Enggak jugalah, Rom. Sekarang ini dosen mesti akrab dengan media gambar bergerak.
Lha iya di balik gambar bergerak itu kan ada konsep, dan konsep itu kan dibangun dengan kata-kata.
Oh iya ya, Rom.

Guru dari Nazareth tidak cuma mengajar, tetapi juga bertindak. Tentu ini bukan cuma soal berkata-kata dan bertindak, melainkan soal sinkronnya kata-kata dan tindakan itu. Lucu aja kalau orang omongnya A, tindakannya B; tetapi celakanya itulah yang dihidupi orang, mulai dari tukang becak sampai tukang cetak (gol), dari pengusaha salon sampai pasangan calon, dari artis pantura sampai tokoh agama (apalagi yang gemar nulis di blog, hahaha).

Mungkin cukup itu saja sangu yang bisa dibawa untuk hari ini: kalau tidak bisa mengusir roh jahat yang merasuki orang lain, ada baiknya mengusir roh jahat dalam diri sendiri yang cenderung memutus koneksi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Seringkali orang kacau perbuatannya karena kata-katanya tak tertata yang disebabkan pikirannya sendiri mbundhet alias kusut, dan celakanya kekusutannya disebabkan oleh baperan yang dipelihara. Cinta sejati membangun koneksi antara kata dan tindakan.

Ya Allah, mohon rahmat supaya hati dan budi kami senantiasa bersih sehingga tindakan kami selaras dengan kehendak-Mu. Amin.


SELASA PEKAN BIASA I C/1
15 Januari 2019

Ibr 2,5-12
Mrk 1,21b-28

Posting Tahun B/2 2018: Cerai Saja, Brow!
Posting Tahun A/1 2017: Pak Wibowo
Posting Tahun C/2 2016: Jangan Paksakan Hidayah!

Posting Tahun B/1 2015: Tuhan? Gak Ada Urusan!

2 responses to “Putus Hubungan”

  1. sondang Saragih Avatar

    … kalau tidak bisa mengusir roh jahat yang merasuki orang lain, ada baiknya mengusir roh jahat dalam diri sendiri yang cenderung memutus koneksi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan…

    Sepertinya kata2 ini perlu untukku yang tanpa sadar pikiran ini sering sudah memikirkan yang lain2.
    Walaupun, aku masih bingung juga apakah itu perbuatan roh jahat atau… He he he

    Like

    1. romasety Avatar

      Iya Bu, roh jahat dalam blog ini selalu merupakan kekuatan yang mengacaukan integritas manusia; https://versodio.com/latihan-rohani/discernment-of-spirits/

      Like

Previous Post
Next Post