1. Persiapan Doa (5-15 menit)
Memilih (baca semua secara sepintas lalu memilih salah satu yang dianggap menyentuh hati), menyiapkan bahan doa:
– Kitab 2Samuel 7,1-29 (Sungguh besarlah Engkau, Tuhan)
– Kitab Yesaya 41,8-16 (Jangan takut, aku bersamamu)
– Surat kepada jemaat di Kolose 3,12-17 (Lakukanlah segalanya sambil bersyukur)
– Injil Lukas 17,11-19 (Penyembuhan sepuluh orang kusta)
Mencari tempat doa yang kondusif, menonaktifkan apa saja yang bisa mendistraksi kegiatan doa.
Mengambil posisi yang paling kondusif untuk berdoa (duduk tegak, bersila, telungkup… tapi mungkin posisi ini nantinya membantu orang untuk tidur)
2. Doanya sendiri (20-60 menit)
- Membaca perlahan-lahan dengan penuh perhatian bahan yang telah ditentukan sebagai bahan doa.
- Memejamkan mata (atau juga kalau sudah terbiasa dan terlatih fokus dengan pandangan pada satu titik di depan) dan membayangkan dalam mata batin setting yang digambarkan dalam teks bahan doa.
Doa persiapan:
Tuhan Yesus, aku mohon rahmat rasa syukur yang mendalam karena tahu benar bahwa semuanya ini karunia dari Allah yang sekaligus Bapa penuh kasih dan penyelenggara yang setia.
Merenungkan pokok-pokok reflektif:
- Melihat dalam suasana doa seluruh hidup dan memperhatikan berkat-berkat ‘terbesar’ku. Ambil waktu untuk bersyukur atas berkat-berkat itu.
- Bagaimana berkat-berkat itu tadi membuat perbedaan dalam hidupku? Bagaimana berkat-berkat itu mempengaruhi rasa unik sebagai pribadi dan rasa penuh karunia?
- Salah satu gambaran Allah ialah Allah sebagai penyelenggara. Bagaimana persisnya Allah telah berperan sebagai penyelenggara dalam hidupku? Dalam arti apa Allah sudah menjadi penyelenggara setia bagiku dan keluargaku?
- Syukur bisa berupa (1) perasaan dalam hati, (2) ungkapan dalam kata, dan (3) wujud dalam balas jasa.
Kapankah syukur itu menjadi suatu ‘balas jasa’ku?
Siapa persisnya orang-orang yang kepadanya aku membalas jasa?
Balas jasa apa persisnya yang kubagikan kepada mereka (uang, barang-barang material, keterampilan, energi, kehadiran, waktu…)?
Apa yang membuatku memutuskan untuk membalas jasa?
Melakukan wawancara batin
Mengimajinasikan Kristus yang bergantung di salib atau Bunda Maria berkenaan dengan berkat yang kuterima dan bagaimana aku membalas jasa atas berkat itu; membawa pengalaman-pengalaman berkat yang penting dan orang-orang yang terlibat dan mendoakan mereka dalam sharing dengan Kristus atau Bunda Maria.
Mohon berkat atas itu semua dan tinggal dalam kebersamaan dengan Kristus tersalib atau Bunda Maria.
Tutup dengan doa Bapa Kami atau Jiwa Kristus atau Salam Maria.
3. Refleksi (5-15 menit)
Mencatat poin-poin penting dalam proses doa:
(1) perasaan-perasaan sebelum doa, pada saat doa, dan setelah selesai doa
(2) insight yang diperoleh dari doa tadi (baik yang bersifat informatif intelektual maupun spiritual)
(3) niat atau dorongan-dorongan yang muncul setelah doa.
