Latihan Doa 34: Menamai Tuhanku

Published by

on

1. Persiapan Doa (5-15 menit)

Memilih (baca semua secara sepintas lalu memilih salah satu yang dianggap menyentuh hati), menyiapkan bahan doa:
Mrk 8,27-38 (Menurutmu siapakah Aku?)
Yoh 14,1-21 (Akulah jalan, kebenaran dan hidup)
Kor 13,1-13 (Wacana mengenai kasih)
Mzm 62 (Hanya Tuhanlah batu karang dan keselamatanku)
Mencari tempat doa yang kondusif, menonaktifkan apa saja yang bisa mendistraksi kegiatan doa.
Mengambil posisi yang paling kondusif untuk berdoa (duduk tegak, bersila, telungkup… tapi mungkin posisi ini nantinya membantu orang untuk tidur)

Doa persiapan:

Tuhan Yesus, aku mohon rahmat untuk mengenal-Mu dan tahu jalan-jalan-Mu secara dekat sehingga aku bisa memahami Engkau lebih jelas lagi, mengikuti-Mu secara lebih dekat dan mencintai-Mu lebih khusus lagi dan menghayati kebenaran Injil-Mu dalam hidupku sehari-hari.

2. Doanya sendiri (20-60 menit)

  • Dalam suasana doa menguji hidupku dan melihat bagaimana Tuhan sudah mencintai dan memberkati aku.
    Karunia dan berkat khusus apakah yang kualami?
    Pola macam apakah yang kudapati dari cinta Tuhan dan berkat-Nya dalam hidupku?
  • Bangsa Israel menggunakan banyak nama dan metafor untuk menggambarkan Tuhan mereka. Kita lihat banyak nama dan metafor dalam Kitab Mazmur. Misalnya: batu karangku, keselamatanku (Mzm 62), gembalaku, orang yang membimbingku di jalan yang benar, yang mengurapi kepalaku dengan minyak (Mzm 23), dan sebagainya.
    Melihat pola Tuhan mencintaiku dalam hidup ini, nama apa kiranya yang bisa kuberikan kepada Tuhan untuk menggambarkan caranya yang unik dalam berelasi denganku?
    Mengapa aku menggunakan nama-nama itu (atau judul, metafor, kata kerja, kata sifat)?
  • Kembalilah ke momen-momen dalam hidup ketika Tuhan mencintaiku dan memberkatiku sehingga aku memberi nama dan menggambarkannya seperti itu.
  • Doakanlah 1Kor 13,1-13. Di sini kata cinta (agape) disebut sekitar sepuluh kali. Setelah mendoakan teks itu, gantilah kata ‘cinta’ dengan ‘Tuhanku’.
    Pada saat mendoakan itu, refleksikanlah bagaimana Tuhan sendiri telah menjadi ‘sabar’, ‘baik’, ‘tak cemburu’ kepadaku secara personal dan sadarilah bagaimana tanpa Dia dalam hidupku “aku bukan siapa-siapa”!

Melakukan wawancara batin

Mengimajinasikan Kristus yang bergantung di salib atau Bunda Maria dan menyampaikan hal-hal tadi dan mendialogkannya: nama-nama dan metafor yang mendeskripsikan siapa Allah bagiku.
Mohon berkat
Allah dan akhiri dengan rasa syukur yang tulus atas sentuhan Allah dan rahmat penghiburan, dengan doa Bapa Kami atau Jiwa Kristus atau Salam Maria.

3. Refleksi (5-15 menit)

Mencatat poin-poin penting dalam proses doa:
(1) perasaan-perasaan sebelum doa, pada saat doa, dan setelah selesai doa
(2) insight yang diperoleh dari doa tadi (baik yang bersifat informatif intelektual maupun spiritual)
(3) niat atau dorongan-dorongan yang muncul setelah doa.

Previous Post
Next Post