Latihan Doa 49: Pengkhianatan

Published by

on

1. Persiapan Doa (5-15 menit)

Memilih (baca semua secara sepintas lalu memilih salah satu yang dianggap menyentuh hati), menyiapkan bahan doa:
Mat 26,20-25 / Mat 27,3-10 / Yoh 13,18-38 (Pengkhianatan)
Mat 26,36-56 / Luk 22,39-62 / Mrk 14,32-52 (Penderitaan di Taman Getsemani)
Yoh 18,1-18 (Yesus ditangkap)
Mencari tempat doa yang kondusif, menonaktifkan apa saja yang bisa mendistraksi kegiatan doa.
Mengambil posisi yang paling kondusif untuk berdoa (duduk tegak, bersila, telungkup… tapi mungkin posisi ini nantinya membantu orang untuk tidur)

Doa persiapan:

Tuhan Yesus, aku mohon rahmat kesedihan mendalam, bersama Engkau yang berduka dan tersiksa; bahkan mohon rahmat air mata dan kedukaan mendalam karena tahu sungguh-sungguh kesusahan yang Engkau tanggung demi aku.

2. Doanya sendiri (20-60 menit)

garden-of-gethsemane-07-new-shoots

  • Kontemplasikanlah pengkhianatan terhadap Yesus dan derita yang dialaminya di Taman Getsemani.
    Imajinasikanlah taman itu dan masuk dalam suasana doa, dalam adegan-adegan Injil, dengan mempertimbangkan tempat dan orang-orang di sana.
    Apakah yang kulihat? Apa saja yang kudengar? Kucium? Kusentuh? Mungkin juga kucecapi?
    Luangkan waktu untuk masuk dalam detil peristiwa pengkhianatan dan derita di Taman Zaitun dan perlahan-lahan, pada akhirnya, memfokuskan perhatian pada-Nya dan menatap penuh kasih wajah-Nya.
  • Di Taman itu Yesus sangat sedih-takut-stress tingkat dewa.
    Masuklah ke dalam hati Tuhan Yesus yang suci dan biarkan hati-Nya yang penuh duka dan stress itu meresapi hatiku.
  • Rasakanlah kesatuan dan bela rasa terhadap Tuhan Yesus ketika mengkontemplasikan-Nya dalam penderitaan di Taman Getsemani — Anak Manusia yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup, tetapi taat kepada Bapa, bahkan sampai mati.
  • Doa pokok Yesus di Taman ialah “Bapa, jika Engkau menghendaki, ambillah cawan ini dariku, tetapi bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mu sajalah yang terjadi.” (Luk 22,42)
    Momen-momen manakah dalam hidupku ketika aku tak terpahami padahal aku sangat menaruh concern terhadap orang-orang yang tak memahamiku?
    Momen manakah dalam hidupku yang menjadi pengalaman pengkhianatan? Bagaimana aku menghadapi stress dan kesedihan saat itu?
    Apakah concern utamaku saat ini?
    Sebut dan klarifikasilah.
    Pada akhir, ambillah setiap concern itu dan percayakan kepada Allah dengan doa “Tuhan, bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”

Melakukan wawancara batin

Mengimajinasikan Kristus yang bergantung di salib atau Bunda Maria dan mendialogkan pokok-pokok tersebut: concern yang sedemikian mencengkam atau menyita waktuku, juga pikiran dan perasaan.
Berterimakasihlah atas kemauan Kristus untuk menanggung seluruh penderitaan lahir batin demi diriku dan demi dunia ini.
Mohon berkat Allah dan akhiri dengan rasa syukur yang tulus atas sentuhan Allah dan rahmat penghiburan, dengan doa Bapa Kami atau Jiwa Kristus atau Salam Maria.

3. Refleksi (5-15 menit)

Mencatat poin-poin penting dalam proses doa:
(1) perasaan-perasaan sebelum doa, pada saat doa, dan setelah selesai doa
(2) insight yang diperoleh dari doa tadi (baik yang bersifat informatif intelektual maupun spiritual)
(3) niat atau dorongan-dorongan yang muncul setelah doa.

Previous Post
Next Post