Tak semua orang (harus) percaya bahwa Allah bisa hadir dalam wujud apa pun di dunia ini, sebagaimana orang juga bisa berpikir bahwa setan hanya ada di neraka laknat dengan aneka gambaran yang menjijikkan. Hari Raya Penampakan Tuhan yang dirayakan Gereja Katolik tidak perlu dipersempit sebagai hari raya orang Katolik belaka. Khususnya bacaan Injil hari ini bicara mengenai dua imaji yang universal sifatnya.
Imaji pertama ialah tiga orang majus dari Timur yang berusaha mencari sosok bayi dan hendak memberikan persembahan bagi Allah yang berkenan hadir di dunia ini. Mereka mengupayakan aneka cara dan mencari aneka tanda dan petunjuk supaya bisa tiba di tempat bayi tersebut. Mereka ini sosok orang pandai dan bijak yang dengan rendah hati terus melakukan peziarahan untuk mengalami perjumpaan.
Imaji kedua ialah sosok Herodes yang jelas mewartakan kebohongannya (ingin datang menyembah ‘raja’ yang dinantikan itu, padahal sebenarnya ia ingin membunuhnya). Ini adalah sosok yang merasakan kenyamanan dan tidak ingin kenyamanannya terganggu. Maka, untuk berjalan bersama orang majus pun ia tidak mau.
Perjumpaan dengan Tuhan tidak dialami dalam kenyamanan, kedamaian, kepuasan, kemewahan hidup. Para pencari Tuhan yang sejati, apa pun agamanya, senantiasa memandang hidup sebagai suatu peziarahan yang menuntut mereka untuk senantiasa bergerak sebelum ajal menjemput.
HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN
Hari Anak Misioner Sedunia
Minggu, 4 Januari 2015
