Sementara nan Abadi

Published by

on

Predikat menggemaskan tidak hanya bisa dilekatkan pada bayi unyu-unyu tetapi juga pada situasi politik Indonesia karena pemain-pemainnya memang menggemaskan. Buaya vs cicak jilid 2 bisa kita tonton lagi dengan rasa gemas seolah-olah kita gak ngerti lagi mesti berbuat apa selain menjadi komentator. 

Mungkin memang begitulah keadaannya jika warta pertobatan Injil disampaikan. Akan tetapi, Yesus yang kemarin didasar-dasarkan sebagai orang gila itu, tak cuma jadi komentator. Ia melihat urgensi waktu pertobatan bukan dalam arti terdesak oleh kiamat yang hopeless. Ia mengaitkan pesan pertobatan Injil itu dengan tindakan: perlu orang-orang yang terpanggil untuk mewartakan pesan kebebasan itu.

Warta pertobatan Injil ini tidak terpisah dari sejarah, tetapi justru terjadi senantiasa dalam sejarah: karena dari dulu sampai kelak, kerajaan ‘setan’ pun bermain, warta Injil tak bisa dibungkam. Pewartaan itu bernuansa: waktu pertobatan itu ya sekarang ini, tidak hanya pada zaman Yunus atau masa Yohanes Pembaptis. Sekarang, warta itu mesti diaktualkan; di sini.

Seperti apakah itu warta kebebasan Injili? Seperti pesan Paulus: orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah tidak mempergunakannya. Begitulah, menjalani sejarah dalam terang nilai Injili yang mengatasi sejarah. Mengapa? Karena sejarah ini pun sifatnya sementara. Apa yang sementara, tak perlu dihayati seolah-olah sebagai keabadian. Atau, kalau mau menghayatinya sebagai keabadian, perlakuannya mesti dilandasi oleh nilai-nilai keabadian.

Tanpa penghayatan macam itu, orang tiada hentinya sibuk mempertarungkan aneka kepentingan pribadi dan partai dan tak pernah mau bertobat: menjadi lepas bebas demi nilai-nilai keadilan sosial. Setiap waktu ia bisikkan cinta tetapi outputnya nista.


HARI MINGGU BIASA III B/1
Minggu, 25 Januari 2015

Yun 3,1-5.10
1Kor 7,29-31
Mrk 1,14-20

2 responses to “Sementara nan Abadi”

  1. Rediningrum Setyarini Avatar

    Romo mau ngajarin kita soal detachment? cinta sejati itu yang ada indikasi detachment? Suwun… 🙂

    Like

    1. romasety Avatar

      ya warta gembira itu gak mungkin tanpa detachment je… orang umumnya langsung lompat pada semangat ‘magis’ yang kalo gak didasari detachment jadinya malah narsis nan membutakan…

      Like