1. Persiapan Doa (5-15 menit)
Memilih (baca semua secara sepintas lalu memilih salah satu yang dianggap menyentuh hati), menyiapkan bahan doa:
– Mat 4,1-11 (Godaan Kristus)
– Luk 4,1-13 (Godaan Kristus)
– 1Yoh 4,1-6 (Roh kebenaran dan roh penipu)
– Ef 6,10-20 (Pertempuran rohani)
Mencari tempat doa yang kondusif, menonaktifkan apa saja yang bisa mendistraksi kegiatan doa.
Mengambil posisi yang paling kondusif untuk berdoa (duduk tegak, bersila, telungkup… tapi mungkin posisi ini nantinya membantu orang untuk tidur)
Doa persiapan:
Tuhan Yesus, aku mohon rahmat pengetahuan batin yang mendalam akan pribadi-Mu, nilai-nilai injili-Mu dan khususnya cara-Mu mencinta supaya aku semakin jatuh cinta pada-Mu, mengikuti-Mu dan mencinta sebagaimana Engkau mencinta.
2. Doanya sendiri (20-60 menit)
- Kontemplasikanlah godaan Tuhan kita di padang gurun:
Imajinasikanlah padang gurun dan masuk dalam suasana doa, dalam adegan-adegan Injil, dengan mempertimbangkan tempat dan iblis yang ada di sana.
Apakah yang kulihat? Apa saja yang kudengar? Kucium? Kusentuh? Mungkin juga kucecapi?
Luangkan waktu untuk masuk dalam detil godaan Tuhan di padang gurun dan perlahan-lahan pada akhirnya memfokuskan perhatian pada-Nya dan menatap penuh kasih wajah-Nya.
Kualitas dan nilai apakah yang menyentuhku saat aku bersama Yesus yang digoda oleh setan di padang gurun (misalnya keberanian, hidup dalam doa, ketulusan radikal, cinta kebenaran)?
- Setelah mengklarifikasi kualitas-kualitas dan nilai-nilai Tuhan, ambillah waktu untuk memohon kualitas dan nilai serupa bagi diriku.
- Biarkanlah diriku mengalami banyak rasa hormat dan pujian kepada Tuhan saat mengkontemplasikan misteri godaan-Nya — Putera Allah yang kekuatan-Nya tak terbatas, tetapi membiarkan diri menjadi rapuh dan bahkan digoda oleh setan.
- Ada gambaran Tuhan yang indah, yaitu Tuhan sebagai penghibur (Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga, 2Kor 1,5-6).
Kapankah aku mengalami momen-momen ketika Tuhan adalah sosok penghibur bagiku?
Kembalilah ke momen-momen itu dan hidupi kembali dalam doa.
Melakukan wawancara batin
Mengimajinasikan momen-momen godaan Yesus dan mendialogkan pokok-pokok tersebut di atas.
Berterima kasihlah pada-Nya atas penghiburan-Nya, khususnya pada masa-masa sulit karena godaan dan pencobaan.
Mohon berkat Allah dan akhiri dengan rasa syukur yang tulus atas sentuhan Allah dan rahmat penghiburan, dengan doa Bapa Kami atau Jiwa Kristus atau Salam Maria.
3. Refleksi (5-15 menit)
Mencatat poin-poin penting dalam proses doa:
(1) perasaan-perasaan sebelum doa, pada saat doa, dan setelah selesai doa
(2) insight yang diperoleh dari doa tadi (baik yang bersifat informatif intelektual maupun spiritual)
(3) niat atau dorongan-dorongan yang muncul setelah doa.
Categories: Spiritual Exercises