Setelah Ayub sempat tak sabar atas penderitaan hidupnya, Elifas dan Bildad menegur Ayub untuk semakin menjauhkannya dari Allah. Kata Elifas, karena begitu menderitanya, pastilah Ayub jahat. Bildad menambahi: Ayub kebanyakan omong, ia pasti munafik; adillah kalau Ayub mesti menderita. Kalau Ayub tak munafik dalam bertobat, tentu Allah segera mengembalikan keadaannya seperti semula.
Ayub sepakat bahwa Allah memang adil tetapi juga sekaligus menggarisbawahi bahwa keadilan Allah tak bisa dijelaskan semata dengan argumentasi rasio manusia. Tak ada orang yang pertama-tama mengerti Allah baru kemudian mencintai-Nya seperti dalam relasi antarmanusia diterima pernyataan ‘tak kenal tak sayang’. Tak ada pengetahuan teoretis tentang Allah yang mendahului cinta Allah dan manusia. Allah mencipta manusia sudah komplet dengan peranti yang memungkinkan manusia berelasi dengan Allah sendiri. Maka dari itu, siapa mencintai (Allah), dia mengenal Allah.
Dari perspektif Kristiani, dengan mencintai Kristus, orang juga mengerti bahwa jaminan keselamatan tidak bisa diletakkan pada hidup yang fana (sebagaimana Kristus sendiri mengalami ujung dari segala penderitaan: mati disalib), yang sangat rentan pada kecelakaan (katanya ada orang yang hobi mengalami kecelakaan, bahkan), kejahatan, dan penderitaan entah karena bencana alam atau bencana buatan. Jaminan itu benar-benar terletak pada yang sifatnya kekal: Kerajaan Allah sendiri. Pengikut Kristus mestilah menyandarkan hidupnya pada Kerajaan Allah ini.
Akan tetapi, rupanya orang bisa mencari aneka excuse untuk tidak sungguh-sungguh menyandarkan hidupnya pada Kerajaan Allah itu. Aneka excuse ini bisa jadi beban hidup yang membuat orang kehilangan fokus untuk mencintai Allah melalui sesamanya. Ia bisa malah sibuk mencari sandaran kepala, mencari pertemanan (lewat Facebook atau malah via Ello yang masih beta version), menguber popularitas dan sebagainya sehingga fokus pada cinta Allah itu semakin kabur….
RABU BIASA XXVI
Pesta Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus
1 Oktober 2014
Categories: Daily Reflection