Ketika pandemi mulai, saya juga mulai menyukai beberapa lagu hitam-merah-jambu, yang digemari keponakan saya. Saat pandemi, saya sempat hendak berduet dengan keponakan untuk menyanyikan beberapa lagu hitam-merah-jambu. Akan tetapi, yang seleranya saya ikuti ini sudah tak antusias lagi pada blekping. Saya tidak lagi mengikuti seleranya karena yang waktu itu dia suka adalah BTS. Bukan apa-apa, menurut pendapat saya, BTS ini kan grup boyband ya? Iya gak sih? Saya itu, kalo demen grup cowok ya paling grup dari seminari atau sekolahan khusus anak cowok gitu deh.😋 Eniwe, keponakan saya tampaknya jauh hari sudah tahu apa yang akan booming di hari depan. Buktinya, belum lama ini BTS populer, padahal dia sudah menggemarinya saat pandemi lalu.
Meskipun saya tak begitu suka grup cowok itu, tak ada salahnya juga belajar dari BTS untuk mengerti hari yang dirayakan umat Kristiani hari ini. Apa hubungan antara BTS dan Pentakosta?
Jadi gini. BTS itu kan bikin heboh. Pentakosta juga bikin heboh. BTS heboh karena kekurangannya sampai sekitar 8 trilyun; entah mengalir ke (partai) mana itu duit. Pentakosta heboh akibat BTS itu.
Gak dhonk aku, Rom.
Podho, aku ya ora dhonk.
Tapi begini saja gampangnya. BTS itu berfungsi sebagai medium transaksi sinyal supaya jangkauan komunikasi jadi luas, kan?
Iya.
Ya udah kalo gitu mah jelas hubungan antara BTS dan Pentakosta.
Gak dhonk aku, Rom.
Podho, aku ya ora dhonk.
Saya gak paham mengapa orang Kristen menempatkan Pentakosta itu 50 hari setelah Paska. Keponakan saya bilang penta itu lima. Lha kalo gitu, kenapa gak lima hari atau lima minggu atau lima bulan setelah Paska?🥱 Dia belum tahu bahwa πεντήκοστος (pentikostos) itu berarti ke-50. Pun kalau dia tahu, saya tetap tanya kenapa hari ke-50 dan bukan minggu atau bulan ke-50, dan dia paling-paling hanya mlengeh tak tahu jawabannya.
Sebetulnya saya juga tidak tahu jawabannya, tetapi menurut saya, kekristenan itu kan lahir dari rahim Yahudi; bukan menentangnya. Orang Yahudi itu punya aneka festival keagamaan, yang salah satunya ya Pentakosta. Cuman, orang Yahudi merayakan Pentakosta sebagai syukuran atas turunnya Taurat; lha mosok orang Kristen bengong doang saat orang-orang Yahudi merayakan momen penting hidup religius mereka? Wkwkwkwk…. daripada nganggur, ya bikin acara Pentakosta jugalah. Cuman, yang dirayakan itu bukan turunnya Taurat, melainkan turunnya Roh Kudus.
Itu berarti, tak perlulah membaca teks bacaan hari ini secara naif dengan teropong kekristenan tadi: peristiwa yang digambarkan Lukas dalam Kisah Para Rasul terjadi 50 hari setelah Paska. Itu naif senaif-naifnya. Bandingkanlah dengan teks Yohanes yang dibacakan hari ini juga. Itu kejadian di hari Paska dan Yesusnya sudah omong “Terimalah Roh Kudus!”
Alhasil, Roh Kudus itu ya sudah turun pada hari Paska. Nanti, kalau dirunut lagi, ya sudah sejak di salib itu Roh Kudus diberikan. Tapi sudahlah tak usah ribet lagi; yang penting keponakan saya belum tahu bahwa baik tulisan Yohanes maupun Lukas itu adalah cara mereka melukiskan pengalaman iman. Jangan dikasih tahu ya; biar saja.
Dengan demikian, kehebohan Pentakosta itu ya sebetulnya cuma kehebohan naratif penulis Kisah Para Rasul aja. Coba bayangkan; di wilayah Timur Tengah saat itu, memang bahasa Aram cukup dikenal luas di kalangan bangsa-bangsa yang pernah bersinggungan dengan kekaisaran sebelum Roma berkuasa. Saya tak ingat detailnya, tetapi pokoknya gak usah gumun kalau di teks dibilang kita ini orang dari mana-mana kok para rasul itu bisa bicara dalam bahasa kita. Lha ya jelaslah: orang pelosok Sumatera atau Papua pun kalau bicara dalam bahasa Indonesia ya hampir bisa dipastikan semua orang Indonesia ngerti, seakan-akan bicara dalam bahasa masing-masing, lha wong memang masing-masing ngerti bahasa Indonesia!
Begitulah saya geleng-geleng kalau melihat orang beragama getol berbahasa roh yang bikin orang lain gak ngerti apa yang dibicarakannya. Bahasa Roh Kudus justru semestinya bikin semakin banyak orang ngerti. Bahasa Roh Kudus butuh BTS yang membuat semakin banyak orang bisa berkomunikasi. Maka, kalau orang merampas BTS, termasuk menghambat pengadaannya, jangan-jangan…. jangan-jangan ia berdosa melawan Roh Kudus.
Konon, cuma dosa itu yang gak bisa diampuni.
Tuhan, mohon rahmat supaya hidup kami dapat menjadi BTS cinta-Mu. Amin.
Nota bene: Barangkali penulis Kitab Suci itu mencari cara untuk menuturkan bagaimana Roh Kudus bekerja, lalu menganalogikannya juga dengan turunnya Taurat. Pada momen itu, kehendak Allah dinyatakan dan manusia mesti melakukan sinkronisasi hidup dengan pernyataan kehendak Allah itu. Bukankah Roh Kudus memang kira-kira membantu orang supaya hidupnya sinkron dengan kehendak Allah?
HARI RAYA PENTAKOSTA A/1
28 Mei 2023
Kis 2,1-11
1Kor 12,3b-7.12-13
Yoh 20,19-23
Posting 2017: Kursi Kosong
Posting 2014: Pentakosta Sudah Dimulai
