Ini drama kehidupan, bukan drama politik jelang pemilu. Saya sodorkan dua saja, bukan karena saya memilih dua. Ora bakalan, hambok…. Yang pertama, seorang pemuda, di hadapan tunangan yang sangat disayanginya, dipukuli sampai sekarat oleh segerombolan anak muda karena hal sepele. Ia bertanya mengapa anak-anak muda itu mengolok-olok dan mempermainkan seorang tua lemah karena kondisi fisiknya. Pemuda ini akhirnya meninggal dunia.
Yang kedua, seorang mahmud kehabisan akal karena tak bisa membuat bayinya tenang. Segala upaya dilakukannya supaya bayinya tak rewel di pangkuannya. Lama kelamaan ia mangkel dan bersungut-sungut, bahkan terhadap orang-orang di sekelilingnya pun ia jadi senewen. Dalam hatinya, mahmud ini jengkel karena berbagai hal: ibunya tak datang membantu, suaminya cuma menonton, bayinya juga seakan tak mengerti bahwa mahmud ini sudah berupaya mencari cara. Gerutu dalam hatinya memuncak, meskipun tak sampai keluar dalam kata-kata. Tak lama kemudian, bayinya tidak rewel lagi. Sudden Infant Death Syndrome.
Dua perempuan itu berhadapan dengan tragedi kehidupan. Mereka sama-sama kehilangan sosok yang mereka sayangi. Pedih, perih, sedih, pahit, dan seterusnya mungkin tak cukup menggambarkan luka dalam batin mereka.
Meskipun demikian, Anda bisa mengimajinasikan sendiri. Kepahitan perempuan pertama bisa jadi bermakna karena ia melihat bagaimana tunangannya menderita dan menatapnya dengan tatapan cinta dan bisa jadi kata-kata peneguhan terucap dari mulut perempuan ini.
Kepahitan perempuan kedua katam bin tanak: sayangnya kepada bayinya tertutup oleh gerutu, keluhan, mungkin kejengkelan bahkan kemarahan terhadap bayi dan situasi di sekelilingnya.
Berjaga-jaga barangkali lebih klop dengan drama pertama tadi: apa pun kondisinya, setiap orang beriman hidup dalam cinta. Juga dalam kondisi tersulit, orang beriman mencari peluang supaya harapan lebih kuat daripada putus asa, kepercayaan lebih setrong daripada ketakutan, komitmen lebih teguh daripada sentimen, ego tunduk pada nilai luhur, dan cinta lebih hidup daripada kebencian.
Tuhan, mohon rahmat kejernihan hati dan budi untuk melihat peluang menghadirkan cinta-Mu dalam hidup receh kami. Amin.
MINGGU ADVEN I B/2
3 Desember 2023
Yes 63,16b-17;64,1.3b-8
1Kor 1,3-9
Mrk 13,33-37
Posting 2020: Mohon Perhatian
Posting 2017: Banguuun…
Posting 2014: Ronda Seumur Hidup
