Kepada anak SD yang sekian lama mengikuti pelajaran agama Katolik, Anda bisa bertanya dan memperoleh jawaban bahwa masa Adven adalah masa persiapan Natal, dan Natal adalah hari lahir Yesus Kristus di dunia ini. Saya tidak ingat lagi apa yang saya pelajari sewaktu SD, tetapi kira-kira seperti itulah jawaban saya saat itu jika ditanya soal relasi antara masa Adven dan hari Natal. Apakah jawaban itu benar? You decide.
Selepas SD dan belajar lebih sedikit tentang kekatolikan, saya mengerti bahwa jawaban itu berbau formal. Pokoknya di Katolik itu Natal dipersiapkan selama empat minggu Adven, gak ujug-ujug Desember natalan. Mboh maksudnya gimana. Di jenjang itu, mungkin saya bisa menjawab soal guru agama tentang masa Adven sebagai masa khusus persiapan hari raya Natal dan memperingati kedatangan putra Allah dan mengarahkan hati agar dengan penuh harapan menyiapkan kedatangan Tuhan yang kedua. Apakah jawaban itu benar? Lagi, you decide.
Setelah saya bergabung dengan sebuah geng internasional, saya mendapati jawaban itu begitu ideologis. Ideologi kekristenan tentu saja. Artinya, ya demi kepentingan agama, bisalah dipakai jawaban-jawaban seperti itu. Bukankah itu cocok dengan keyakinan Katolik tentang Allah yang menjelma dan kelak akan datang lagi jelmaan ini dalam penghakiman terakhir? Sampai di situ, tanpa repot-repot untuk membela kebenaran ideologis itu, saya mendapati bahwa masa Adven itu rasanya seperti tim sepak bola nasional Indonesia menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Maret mendatang.
Andaikanlah pertandingan di bulan Maret itu adalah Natal. Sebelum bulan Maret yang dinanti-nantikan itu, tim sepak bola nasional tentu tidak berdiam diri dong. Ya latihan, ya bertanding entah di level klub atau Asean, ya menata fisik mental, dan seterusnya sebaik-baiknya. Artinya, pertandingan di bulan Maret itu menjadi semacam undangan bagi anggota tim untuk menata diri dengan aneka macam cara sebaik mungkin. Jadi, pasti bukan perkara menunggu antrean dan bengong selama ngantre.
Dengan begitu, saya tak perlu ribet dengan aneka ucapan selamat Natal yang bisa dipergunjingkan di sana sini atau perkara Natal pada awalnya pesta kaum pagan atau soal inkarnasi yang sulit diterima banyak orang. Saya bersyukur bahwa ada kesempatan yang dikhususkan untuk mencari jalan atau cara untuk menanggapi undangan Natal: mencari kebaruan yang bukan asal beda, melainkan kebaruan yang menghidupkan, memberi hidup, harapan, kekuatan untuk menggumuli tantangan yang tidak semakin gampang… dan belum tentu empat minggu cukup.
Lah, kalo gitu aja, gak usah pake Natal dan Adven kan bisa, Mo?
Lha iya memang pancen. Yang bilang semangat Adven dan Natal itu hanya untuk Katolik ya siapa? Wkwkwk…
Tuhan, mohon rahmat untuk secara kreatif menanggapi undangan cinta-Mu. Amin.
HARI MINGGU ADVEN I C/1
1 Desember 2024
Yer 33,14-16
1Tes 3,12-4,2
Luk 21,25-28.34-36
Posting 2021: Global Warning
Posting 2018: Reuni Tolol
Posting 2015: Manusia Potensial Allah
