Subversi

Published by

on

Jangan percaya pada orang-orang yang mengklaim beragama secara autentik tetapi hidupnya tidak menggores lapisan dasar peradaban kemanusian. Percayalah pada orang-orang beragama yang “subversif sejati” seperti dulu Fransiskus dari Assisi yang menasihati para prajurit yang dikerahkan untuk perang salib agar tidak pergi. Status quo tentu meyakinkan para prajurit ini bahwa mereka sedang membela Tuhan dan agama. Nasihat Fransiskus Assisi tentu melawan propaganda itu. Orang beragama sejati selalu bersifat subversif, melawan arus bukan karena pansos tetapi karena tahu bahwa semangat dasar agama tidak dapat diselaraskan dengan mentalitas hukum rimba.

Sengsara tokoh subversif yang direnungkan Gereja hari ini menunjukkan bahwa kesengsaraan manusia tidak dari sononya tercipta, tetapi dari kontradiksi terhadap kemuliaan Tuhan.  Yang melakukan kontradiksi tentu bukan Tuhan sendiri, melainkan mereka yang semula mengelu-elukannya. Apa pun alasannya, kontradiksi itu menunjukkan perubahan orientasi hidup: bukan lagi Allah yang utama, melainkan ideologi ciptaan manusia sendiri. Tanpa subversi, reorientasi tak terjadi. Itu mengapa agama sudah selayaknya menjadi subversif, dan tidak malah ikut-ikutan manipulatif demi kepentingan status quo yang punya sumber daya apa saja untuk menumpulkan agama.

Semoga Anda dan saya menemukan jalan untuk menjadi subversif terhadap status quo yang abai terhadap pihak-pihak yang juga dicintai Allah. Amin.


HARI MINGGU PALMA C
Mengenangkan Sengsara Tuhan
13 April 2025

Yes 50,4-7
Mzm 22,8-9.17-18a.19-20.23-24
Flp 2,6-11
Luk 22,14-23,56

Posting 2022: Tatapan Cinta
Posting 2019: Cinta Terlarang

Posting
2016: Yakin Suka Love Story?

Previous Post
Next Post