Judul ini bisa menggiring orang pada tulisan-tulisan kontroversial mengenai Yesus, Orang Gila dari Nazaret itu. Ada yang sempat-sempatnya meyakinkan dunia bahwa Yesus itu punya anak istri, bahwa Maria ibunya punya anak lagi, dan sebagainya. Pokoknya, tak henti-hentinya orang mengupayakan supaya keyakinan orang kristiani pada Yesus ‘yang dituhankan’ itu goyah. Catatan singkat ini tidak menyajikan aneka kontroversi berkenaan dengan keyakinan Kristen mengenai sosok Yesus, tetapi memberi komentar terhadap ungkapan menyesatkan yang selama ini dipakai umat kristiani: Putera Tunggal.
Karena kerapkali tradure est tradire (menerjemahkan adalah mengkhianati), kata “tunggal” dalam Bahasa Yunani memang bermakna ganda: (1) satu-satunya dan (2) unik. Dalam beberapa kisah Injil Lukas ditunjukkan anak tunggal dalam arti pertama, sedangkan dalam Injil Yohanes tampaknya makna kedualah yang dipakai. Saya curiga, ungkapan Yesus Kristus sebagai Putera Tunggal Allah ditangkap dengan nuansa bahwa dialah satu-satunya anak Allah dan ini jadi dalih umat Kristen untuk menyangkal identitas kristianinya”saya kan bukan Yesus, anak Allah”.
Bro’, kalau kamu mengatakan Yesus adalah anak Allah, ya kamu pun mengakui dirimu sebagai anak Allah, karena Yesus itu ya seperti kamu, manusia juga. Maka, dia bukanlah satu-satunya anak Allah. Semua umat Kristen adalah anak-anak Allah, tetapi Yesus adalah anak Allah yang sedemikian uniknya sehingga keunikannya itu takkan tersamai oleh anak-anak Allah lainnya. Loh, yang namanya unik itu kan ya satu-satunya toh?! Enggak juga, Brow: zaman sekarang ini, apa sih yang gak bisa diproduksi secara massal dengan label made in China?
Bagaimana keunikan Yesus itu bisa dimengerti? Apa yang membuatnya unik? Mukjizat bisa dibuat oleh orang lain juga kok.
Membangkitkan orang mati? Jauh hari sebelum Yesus melakukannya, Elia sudah membangkitkan anak janda dari Sarfat (1Raj 17:22). Petrus juga melakukannya terhadap Dorkas (Kis 9:40).
Hmmm… gimana kalo soal bahwa ia bangkit dari mati? Haiya podho bae sami mawon sama aja dong! Entah dibangkitkan atau bangkit sendiri, pokoknya orang lain juga bangkit dari mati toh! Jadi, kebangkitan Yesus itu juga bukan unik jika unik dimaksudkan sebagai satu-satunya yang tak bisa ada pada orang lain.
Lalu, uniknya Yesus di mana dong?
Apa kelahirannya ya? Bukankah janinnya tidak terbentuk karena persetubuhan Maria dan Yusuf? Hehehe… hari gini masih gak percaya bahwa orang bisa hamil tanpa persetubuhan? Kalau Tuhan menghendaki, kan tinggal simsalabim tanpa proses sophisticated yang diupayakan orang untuk membuat bayi tabung! Jadi pasti bukan juga karena kelahirannya Yesus jadi anak Allah yang unik.
Keunikannya, rasa saya, terletak pada relasi pribadinya dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Pengikutnya berharap bisa mencecapi relasi yang seperti itu tetapi entah kapan dan bagaimana harapan itu terpenuhi. Allah Israel yang begitu jauh tak tersentuh menjadi begitu dekat, tetapi bukan dekat seperti teman atau tetangga sebelah; ia bisa yakin mengalami kesatuan dengan Allah tetapi mengakui bahwa dirinya bukan Allah itu sendiri. Kapasitas itu hanya dimungkinkan oleh Roh Kudus yang menaunginya, tetapi juga yang kemudian diutusnya untuk menyertai umat beriman.
Oleh karena itu, kemampuannya melakukan mukjizat, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, kebangkitan dan kenaikannya ke surga hanyalah indikator terhadap kemendalaman relasinya dengan Allah dan Roh Kudus. Dalam arti itulah ia adalah anak Allah yang tunggal dan bukan dalam arti bahwa hanya dia yang bisa disebut anak Allah (dalam keyakinan politeis: anak dewa anu atau putera dewi inu). Setiap orang dalam dirinya tersimpan kerinduan untuk membangun relasi pribadi yang mendalam dengan Allah dalam Roh Kudus (dan orang kristiani menambahkan: bersama Yesus Kristus).
Semoga setiap orang mengembangkan kerinduan ini. Amin.
Categories: Personal Notes