Apakah popularitas, kekayaan bin kemakmuran, dan kenyamanan pernah menjadi hakikat berkat Tuhan? Iya, jika Anda menganut teologi kemakmuran.
Kisah bacaan hari ini menunjukkan arti menjadi favorit bin kesukaan Tuhan yang oleh sebagian banyak orang dimengerti dengan tolok ukur status sosial, kekayaan, kebugaran, kesehatan, dan semacamnya. Maria, kesukaan Allah ini diberkati dengan mengandung bayi dari perkawinan yang rentan menjadi skandal. Itu mengapa reaksi pertama Maria adalah galau banget. Kenapa galau? Coba nanti kalau jumpa di jalan, tanyakan ya. Saya sodorkan kemungkinan saja mengapa Maria galau.
Kalau Anda membaca Kitab Tobit, pada bab 3, Anda temukan kisah bagaimana seorang perempuan tertimpa sial karena tujuh kali diperistri dan belum juga ratum et consummatum, cowok-cowoknya ini mati duluan. Semua manusia memang mati, tetapi cowok-cowok Sara ini mati karena dibunuh malaikat keblinger yang cemburu buta dan tak ingin cowok-cowok itu berkesempatan untuk mengalami malam pertama nan indah bersama Sara.
Kisah itu kiranya sampai juga ke telinga Maria; entah bagaimana mengerikannya kisah seperti itu. Maria juga tentu berpikir: ia sudah bertunangan dengan Yusuf. Masa tunangan itu berlangsung setahun, dan itu artinya dipingit, tak boleh ketemuan selama setahun. Kalau sebelum setahun itu Yusuf meninggal, Maria berstatus janda. Nah, itu artinya Yusuflah suaminya. Maka, jawaban Maria “belum bersuami” kiranya berarti bahwa perkawinannya dengan Yusuf belum paripurna bin ratum et consummatum.
Kalau begitu, berkat Roh Kudus ini jebulnya menantang Maria menanggung risiko mirip-mirip dengan pengalaman Sara yang begitu dekat dengan kematian [Sara itu sempat hendak nglalu alias suicide]. Dalam mengandung dari Roh Kudus ini, Maria mengandung juga skandal, tetapi sekaligus karena itulah Maria pantas menjadi favorit Allah: taat pada panggilan-Nya.
Mungkin begitulah sebaiknya Anda dan saya, apapun label keyakinan Anda, menyiapkan Natal: berkat terbesar bukanlah upah yang terpisah dari tauhid bin persatuan dengan Allah. Semoga Anda dan saya boleh jadi pribadi favorit Allah sebagai rakyat jelantah yang bersedia menaati tuntunan dan tuntutan Allah dalam hidup yang ruang fiskalnya semakin sempit ini dengan kurs rupiah yang tak sesuai dengan janji blio-blio yang punya kuasa dengan dalih yang tersedia “salah mereka” bin “masalah ada di luar sana”.
Tuhan, mohon rahmat keberanian untuk mengandung berkat-Mu bagi sesama. Amin.
HARI KHUSUS ADVEN
20 Desember 2024, Jumat
Posting 2019: eMak Zul
Posting 2018: Khilaf (Lagi) Ah
Posting 2017: Hidup Bukan Nganu
Posting 2016: Fully Charged
Posting 2014: Hamba Tuhan Tuh Apa…
