Ketika menjadi pejabat, Anda berisiko banyak omong sedikit mendengarkan, sering bertingkah jarang berdoa, dan mungkin juga mengejar hiburan untuk mengalihkan persoalan daripada mencecap tuntunan Roh Kudus. Sekali lagi, dalam blog ini, doa tidak pernah didemarkasi pada tindakan ritual atau fungsional. Doa adalah wujud relasi eksistensial antara Anda, sebagai makhluk yang tidak nongol ke dunia ini karena keinginan Anda, dan sosok transenden yang di negeri ini disebut Tuhan, sebagai penyelenggara semesta.
Teks bacaan utama hari ini menyodorkan panggilan para murid yang kemudian dikenal sebagai 12 rasul. Penyebutan nama pribadi-pribadi itu mengasumsikan relasi dan status sebagai murid atau rasul itu memuat juga aspek relasi itu. Artinya, murid atau rasul bukanlah semata label atau atribut bagi fungsi yang dijalankan pribadi yang bersangkutan. Dalam teks bacaan pertama, Yusuf menjalankan fungsinya sebagai menteri ketahanan pangan di Mesir, tetapi lihatlah bagaimana ia pun mengambil keputusan atas dasar relasinya dengan keluarganya. Apakah ini nepotisme? Bukan, karena Yusuf tidak memberi kekuasaan kepada keluarganya untuk mengambil kebijakan. Ia hanya membantu mereka terlepas dari bencana kelaparan.
Yusuf menjalankan fungsinya, tetapi, lebih dari menghayati tugas fungsional, ia menghidupi tugasnya dalam relasi dinamis dengan saudara-saudaranya dan dengan Allah yang dipercayainya. Lihatlah bagaimana saudara-saudaranya berpikir secara transaksional: inilah karma kita karena kita dulu mencelakakan adik kita. Yusuf melihat dengan cara berbeda: beginilah jalan Tuhan supaya kita bisa saling membantu. Begitulah realitas intersubjektif yang dihidupi dengan relasi horisontal dan transendental: semua saja hendak berjalan bersama supaya bisa main lebih jauh, supaya hidup ini tidak hanya fungsional, tetapi juga eksistensial; supaya orang tidak hanya jempalitan mengejar kebahagiaan, tetapi juga bisa mengalami kebahagiaan itu sendiri dalam status apa pun. Yang pertama biasanya bikin orang lain menderita. Yang kedua menularkan kebahagiaan itu.
Semoga semua pejabat berbahagia. Amin amin amin.
RABU BIASA XIV C/1
9 Juli 2025
Kej 41,55-57;42,5-7a.17-24a
Mat 10,1-7
Rabu Biasa XIV C/1 2019: Kerajaan Allah
Rabu Biasa XIV A/1 2017: Heavenly Idol
Rabu Biasa XIV B/1 2015: Hari Gini Kristenisasi?
