Kavling Badan di Surga

Konon baru tahun 1950 secara resmi dalam Gereja Katolik dirayakan Perawan Maria diangkat ke surga meskipun praktik perayaannya sendiri sudah dijalankan sejak sekitar abad ke-4. Teks bacaan yang diambil untuk perayaan ini memuat kidung magnificat: jiwa Maria mengagungkan Tuhan. Bagaimana ia mengagungkan-Nya?

Rupanya dengan raganya juga. Itu mengapa umat meyakini bahwa Bunda Maria diangkat ke surga baik jiwa maupun raganya. Kalau Maria diangkat ke surga, jiwa raganya, berarti raga itu juga punya tempat di surga. Lha, kalau di surga saja raga itu punya tempat, apalagi di dunia ini. Akan tetapi, bisa jadi malah di dunia ini yang ragawi itu tidak diberi tempat: disingkirkan, dilecehkan, dipasung, diabaikan. Bagaimana itu terjadi? Ketika umat beriman tak lagi bisa memaknai aktivitas badaniahnya selain dalam kerangka survival atau power.

Tuhan, semoga aku dapat memaknai aneka tindakanku senantiasa dalam kerangka untuk memuliakan nama-Mu. Amin.


HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
(Minggu Biasa XX B/1)
16 Agustus 2015

Why 11,19a;12,1.3-6a.10ab
1Kor 15,20-26
Luk 1,39-56

Posting Tahun Lalu: Tolong Doa’in Prabowo Dong

Categories: Daily Reflection

Tagged as: ,

1 reply