Memilih untuk diri sendiri mungkin tidak begitu sulit [kecuali kalau orangnya sendiri pada dasarnya sulit], tetapi memilih untuk diri sendiri dan orang lain, tentu bukan perkara gampang, apalagi kalau menyangkut soal nyawa, soal pribadi manusia, soal masa depan yang membayangkannya pun mungkin belum bisa [ya tak usah membayangkan toh]. Begitu kiranya situasi yang dihadapi Mang Ucup (Mas Yusuf dari Jawa Barat): dia mesti memilih untuk dirinya, calon istri dan anaknya.
Menariknya, kegalauan Yusuf ini sedemikian hebatnya sampai-sampai terbawa mimpi. Kenapa menarik? Bukankah sudah lumrah bahwa orang yang dihantui oleh suatu hantu itu bisa membawa hantunya sampai mimpi?
Saya tidak tertarik pada hal yang lumrah itu. Yang menarik bagi saya ialah bahwa kalau orang sedemikian terokupasi oleh persoalan berat, bisa jadi ia susah tidur [ha ini juga lumrah, hahaha]. Nah, kalau Yusuf ini sampai bermimpi, artinya ia memang bisa tidur, berapapun lamanya, bagaimanapun posisinya, entah ngorok atau mendesis. Pokoknya Yusuf tidur, dan dalam situasi itulah malaikat-Nya datang, melalui mimpi.
Ada kalanya justru pada saat orang mengistirahatkan tubuh dan aneka macam protes dan penolakannya terhadap planning Allah, inspirasi Roh Kudus itu datang. Kalau rasa-rasanya inspirasi itu tak datang, sekurang-kurangnya tubuh boleh mencecapi istirahat, dan penting bahwa pada saat bangun, seperti Mang Ucup tadi, orang beriman segera mengatakan “Siyap, Bos!” pada Sang Empunya kehidupan. Inspirasi akan datang menyusul. Betul kan kata saya?
Ya Allah, mampukanlah kami untuk membiarkan ketegangan hidup kami istirahat dalam damai dan Engkau berbicara kepada kami. Amin.
HARI KHUSUS ADVEN
Senin, 18 Desember 2017
Posting 2015: Mana Komitmennya?
Posting 2014: Terlanjur Married
Categories: Daily Reflection