Kalau orang minta jatah ulang tahun ke-50 pada saat ia baru berusia 40 tahun atau minta dipestakan ultah perkawinan ke-50 pada saat baru lima tahun menikah, tentu ini lucu-lucuan saja. Akan tetapi, kalau penghakiman akhir zaman dilakukan in advance, sepertinya jadi mengerikan. Untuk mereka yang tak percaya akan penghakiman terakhir tentu saja ini sama sekali tak mengerikan. Itu cuma isapan jempol, ngapain ribet mikirin hal begituan?
Jangan-jangan malah orang (yang mengaku) berimanlah yang membuat hidup ini jadi mengerikan. Coba bayangkan, orang percaya akan penghakiman di hari terakhir. Orang percaya bahwa yang akan menghakimi adalah nabi anu di akhir zaman nanti. Akan tetapi, ternyata orang beriman sudah bisa jadi hakim-hakim kecil sebelum hari terakhir tiba: kalau melakukan ini kamu masuk surga, kalau melakukan itu kamu masuk ke neraka di bagian keraknya (perlu bawa sangu carbon cleaner seperti motor tunggangan saya, untuk membersihkan kerak yang menghambat kinerja mesin). Dari situ, orang nekad mengambil tindakan yang semestinya adalah bagian tugas hakim di akhir zaman.
Jangan-jangan orang beriman itu bukannya mewartakan kabar gembira, melainkan kabar derita karena yang digembar-gemborkannya malah hidup masa depan yang tak jelas juntrungannya, tak terhubung dengan kemanusiaan konkret. Klaimnya cool surga-neraka, tetapi malah mengancam keutuhan ciptaan, solidaritas kemanusiaan, keadilan sosial. Ini bukan kabar gembira. Sekali lagi, jangan-jangan, yang bikin persoalan justru orang (yang mengaku) beriman, yang hendak menghakimi kemanusiaan dengan tolok ukurnya yang gak nyambung dengan hidup ‘sewajarnya’.
Tuhan, mohon rahmat supaya kami mampu mewartakan kabar gembira-Mu dan semoga hidup kami tidak jadi kabar derita. Amin.
SELASA BIASA XVII B/2
Peringatan Wajib S. Ignasius Loyola (SJ)
31 Juli 2018
Selasa Biasa XVII A/1 2017: Tak Melawan Tuhan, Tapi…
Selasa Biasa XVII B/1 2015: Siapa Bikin Agama?
Categories: Daily Reflection
Selamat merayakan pesta nama St Ignasius Loyola Romo Setyawan,, semoga banyak orang yang membaca versodio semakin bisa “peka” akan kehadiran Tuhan.. salam 😊😊😊
LikeLike
Maturnuwun, sami2.
LikeLike