Gambaran penghakiman di hari kiamat biasanya ditangkap orang sebagai peristiwa yang menakutkan atau mencengkam. Kok isa gitu ya? Katanya Kabar Gembira, kok gambarannya mengerikan?
Dalam beberapa adegan Legend of Fuyao disajikan bagaimana sang raja mengumpulkan orang-orang pilihannya dan dalam dialog-dialog mereka terasa juga ketegangannya: sang raja mesti mengevaluasi apakah para pejabat kepercayaannya itu loyal kepadanya atau tidak. Dalam konteks umat Israel waktu itu, gambaran hari penghakiman kerap jadi model tutur para rabi untuk mengevaluasi apakah hidup umat Israel cocok dengan hukum agama atau tidak.
Gaya tulisan penghakiman macam ini juga bisa ditilik dalam Kitab Daniel (7,9-28) dan juga teks bacaan hari ini yang dipakai Gereja Katolik untuk merayakan Kristus Raja Semesta Alam. Menariknya, teks narasi ini bisa jadi kritik paham orang Katolik sendiri terhadap sosok Kristus karena mengabaikan detail narasi ini. Yang pertama adalah gelar Anak Manusia, yang ujug-ujug dilekatkan pada sosok Allah (diberi embel-embel Putra, jadi Allah-Putra; hanjuk apa bukannya malah ada banyak Allah ya?🤔). Padahal, gelar itu adalah bentuk penghormatan yang disematkan pada dia yang punya kualifikasi sebagai insan kamil, manusia sempurna.
Lha apa ada di dunia ini manusia sempurna, Rom?
Bergantung konsep kesempurnaan yang Anda bangun. Kalau mengikuti alur pemikiran yang saya sodorkan dalam posting kemarin (mencari, menemukan, melaksanakan kehendak Allah dalam seluruh hidupnya), saya yakin, manusia sempurna itu ada. Kalau gak ada, ngapain orang mesti diminta meneladan sosok manusia lain? Saya kira, Guru dari Nazareth adalah salah satu insan kamil itu. Begitu pula Nabi Muhammad. Dalam diri mereka terlihat jejak upaya pencarian, penemuan, pelaksanaan kehendak Allah.
Yang berikutnya ialah gambaran tahta Anak Manusia ini, yang bisa jadi dihubungkan dengan gambaran megah sidang kerajaan seperti dalam Legend of Fuyao atau kerajaan di Timur Tengah Kuno. Tahta Anak Manusia ini adalah tahta kemuliaannya, yang tak lain adalah salib. Akan tetapi, sekali lagi, the essential is invisible to the eye: bukan palang salibnya yang utama, melainkan penyerahan totalitas hidup Anak Manusia demi Cinta Ilahi itulah yang memberi kualifikasi kemuliaannya. Maka, tolok ukur penghakiman adalah kemuliaan yang dipersonifikasikan insan kamil ini. Orang tinggal melihat apakah hidupnya klop dengan karakter insan kamil itu atau tidak.
Manakah yang klop? Diambil dari praktik yang sudah biasa terjadi saat itu: memberi makan yang kelaparan, memberi minum yang kehausan, menunjukkan hospitalitas kepada orang asing, memberi pakaian kepada yang telanjang, menjenguk mereka yang sakit, mengunjungi orang-orang terpenjara. Lagi-lagi: the essential is invisible to the eye: dasar praktik karitatifnyalah yang jadi tolok ukur, yaitu hidup yang didonasikan karena Cinta sejati.
Kalau begitu, gambaran penghakiman ini tak perlu dikaitkan dengan kiamat yang bakal memisahkan si anu ke neraka dan si itu ke surga! Ini adalah undangan bagi setiap umat beriman untuk mencocokkan hidupnya supaya sesuai dengan karakter insan kamil. Potensi yang tak klop mesti dipangkas, dibersihkan, supaya kualitas insan kamil lebih maujud, meraja dalam hidup manusia. Setiap orang punya potensi ini, bahkan mereka yang dipenjara karena kesalahan mereka sendiri.
Tuhan, mohon rahmat cinta-Mu supaya kami semakin utuh sebagai anak-anak-Mu. Amin.
HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Minggu, 22 November 2020
Yeh 34,11-12.15-17
1Kor 15,20-26.28
Mat 25,31-46
Posting 2017: Agama Kok Hirarkis
Posting 2014: Raja Berkuping Lebar
Categories: Daily Reflection
Wow, Rm, sy mencoba mencari makna insan kamil #blmpernahdengar#🤭ternyata artinya insan=mns kamil=sempurna😄 keren jg
Kl utk mns seperti kita, brgkl tetap ada awal dn akhir dr semua kefanaan. Di dlm keringat wajahmu, engkau akn makan, sampai engkau kembali ke tanah. Krn dr situ engkau telah diambil; dr debu engkau, dn kepada debu pula engkau kembali. Konon pembeda mns dg makhluk ciptaan lain adh akal budi. Nmn akal budi mempunyai 2 sisi. Di satu sisi mampu mengangkatnya mnjd mns mulia, sisi lain mampu menjatuhkannya sampai ke dsr. Pastinya bkn dirinya sendiri dn kawan2nya yg memuliakn dirinya atau diri mereka sendiri, #jd tdk diumumkan atau diteriakkan sendiri🤭# nmn secara sederhana akn terpancar sendiri dari wajah dan perilaku mns itu. Asik ya
LikeLiked by 1 person