Favorable Moments

Points to ponder:

  1. Setiap momen adalah favorable moment jika orang memahami bagaimana seluk beluk kehadiran Yang Ilahi di dalamnya.
  2. Favorable moment itu bisa merealisasikan ‘keadilan eksesif’ Allah, yang tak terukur dengan takaran manusiawi belaka.
  3. ‘Keadilan eksesif’ Allah ini memungkinkan makhluk beriman mengalami paradoks kehidupan with ease, bukan karena bebal, melainkan karena melihat setiap momen sebagai favorable moment tadi.

Menempatkan diri di luar lingkaran favorable moment, kata lain dari kairos, membuat orang rentan terhadap situasi yang sering berubah, jadi bulan-bulanan atau bahkan tahun-tahunan aneka penyakit dan kejahatan. Ini bukan bahwa orang didera pandemi berkepanjangan, melainkan soal orang memelihara penyakit kronis dalam hatinya: tidak mau menerima masa lalu yang tak dapat diubahnya, tidak berani mengubah hal yang dapat diubahnya, dan lebih celaka lagi, tidak tahu lagi mana hal yang bisa diubah dan mana yang tidak.
Pelariannya? Berusaha mengubah orang lain, terobsesi pada dendam, unjuk diri untuk menutupi kerentanannya sendiri.

God, grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can, and wisdom to know the difference. Amen. [Reinhold Niebuhr, 1892-1971]


SENIN BIASA XI B/1
14 Juni 2021

2Kor 6,1-10
Mat 5,38-42

Senin Biasa XI A/1 2017: Tatap Mata Saya
Senin Biasa XI B/1 2015: Otak di Balik Hukum