Kairos, Siapa Takut?

Adversity is the first path to truth, kata penyair Inggris, Lord Byron.
Konon Santo Agustinus mengatakan bahwa di dunia ini orang membutuhkan dua hal: kehidupan dan pertemanan, persahabatan. Akan tetapi, Yeremia mengalami kesusahan, kesulitan yang datangnya malah dari sahabat karibnya sendiri. Kristus tak punya teman di Yerusalem. Perdebatannya dengan mereka yang tak percaya sudah tidak lagi ditanggapi dengan kata-kata: mereka mulai memakai batu untuk menyerang dan menangkapnya.

Entah bagaimana, Yesus lolos dari upaya orang-orang yang ingin menangkapnya. Yang jelas, tidak dikisahkan bahwa Yesus terlepas dari niat jahat orang-orang itu dengan bantuan teman. Kalau ia mampu mencelikkan mata orang buta, mestinya ia juga bisa berbuat sebaliknya; pokoknya ia lolos, pergi dari Yerusalem, menyeberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis, tempat Yesus dibaptis, Bethabara.

Apakah Yesus pergi ke tempat itu demi semata-mata mengamankan dirinya? Rupanya tidak. Yesus melihat hasil penderitaan Yohanes Pembaptis: hidup orang-orang yang dibaptisnya. Seperti di tempat lain, Yesus pun melakukan kebaikan dan reaksi orang-orang di tempat itu positif: mereka melihat bahwa Yesus lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak membuat mukjizat seperti Yesus. Selain itu, mereka sendiri menyaksikan bahwa Yesus memenuhi apa yang dinubuatkan oleh Yohanes Pemandi dan banyak orang percaya kepada Yesus.

Jadi, seperti Yesus ‘mengulur waktu’ untuk segera melayat Lazarus, Yesus menyeberang Sungai Yordan pun tampaknya bukan semata-mata karena Yesus ingin melarikan diri karena takut dirajam, melainkan karena ia menunggu saat yang tepat, menanti kairos. Sayang, pada waktu-waktu seperti ini sepertinya tak dikisahkan peran sahabat-sahabatnya dan ini menjadi pertanyaan untuk siapa saja yang mengklaim menjadi sahabat-sahabatnya. Tak cukuplah baptisan, orang perlu bersama Yesus menantikan kairos itu bukan dengan rasa takut, melainkan dengan harapan untuk sedikit demi sedikit menapaki jalan kebenaran yang rupanya menyodorkan jalan penderitaan… Susah? Haiya… nek gampang mah semua orang mau menjadi sahabatnya, menjadi pengikutnya…

img-085JUMAT PRAPASKA V

Yer 20,10-13
Aku telah mendengar bisikan banyak orang,”Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia, kita mau mengadukannya!” Semua sahabat karibku mengintai kalau-kalau aku tersandung jatuh, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!

Yoh 10,31-42
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus…mereka mencoba menangkapnya tetapi ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi menyeberangi Yordan, tempat dulu Yohanes membaptis, lalu tinggal di situ…dan banyak orang di situ percaya kepadanya.

3 replies