Imajinasi

Minggu lalu saya beri judul posting Mental Dagang untuk merujuk penghayatan agama dengan basis jual beli atau mungkin tukar tambah dan sejenisnya. Penghayatan ini sangat populer sejak zaman jebot, baik dalam tradisi politeis maupun monoteis. Yang politeis bisa suka-suka pilih ilah yang sesuai dengan kebutuhannya; kalau ternyata ilahnya tidak cukup operasional, tinggal beralih ke ilah yang lain. Yang monoteis bisa suka-suka klaim Tuhan satu-satunya yang benar adalah Tuhan yang diciptakannya sendiri, alias Tuhan yang ditafsirkannya sendiri, yang sebetulnya tidak lain dari ilah juga.

Teks bacaan hari ini berlokasi di pusat mental dagang berpuncak: Bait Allah. Sangat ironis, dan bisa dimengerti jika pengelolanya bermental dagang. Relasi dengan Allah juga diperlakukan seperti pedagang. Tak mengherankan, ketika Guru dari Nazareth berkomentar soal rapuhnya Bait Allah, kebanyakan orang tidak menangkap bahwa yang dimaksudkannya adalah rapuhnya mentalitas dagang dalam pengelolaan hidup beragama. 

Andaikan di dunia ini ada tiga kategori pijakan berpikir, kebanyakan pendengar Yesus ini, kalau bukan semua, termasuk mungkin Anda dan saya, pijakannya adalah dunia fisik Bait Allah: gereja, mesjid, pura, kuil, dan seterusnya. Kalau lebih abstrak sedikit, pijakannya ideologi: kekristenan, keislaman, budhisme, hinduisme, dan seterusnya. Dengan dua pijakan ini, orang bisa jadi sangat sensitif jika yang fisik dan ideologis diutak-atik bahkan jika maksudnya untuk koreksi. Yang satu sewot kalau ada tempat ibadat lain di wilayahnya, yang lain sangat sewot jika tempat ibadatnya dicorat-coret orang lain, lalu semuanya main hakim sendiri.

Pijakan lain yang dipakai Guru dari Nazareth adalah imajinasi tentang dunia ‘ketiga’, yang bukan lagi urusanmu atau urusanku, melainkan urusan bersama. Selama dunia ‘ketiga’ yang mengandaikan imajinasi hidup baru bersama ini tak kunjung diusahakan bersama, nasibnya persis seperti yang dialami Bait Allah Yerusalem: pada sekitar tahun 70 hancur dalam perang Yahudi-Romawi.

Tuhan, mohon rahmat imajinasi supaya Bait Allah-Mu dapat terwujud dalam pilihan-pilihan hidup kami. Amin.


MINGGU BIASA XXXIII C/2
13 November 2022

Mal 4,1-2a
2Tes 3,7-12
Luk 21,5-19

Posting 2019: Obat Setrong
Posting 2016: Work with God, No Matter What