Jawaban “Tidak tahu” bisa muncul dari kerendahhatian seseorang atas keterbatasan pengetahannya, tetapi bisa juga dari kesombongan orang atas keyakinannya sendiri. Dalam teks bacaan hari ini, jawaban para pemuka agama yang menginterogasi Guru dari Nazareth jelas muncul dari alternatif kedua karena di situ ditunjukkan bahwa orang banyak menganggap Yohanes Pembaptis sebagai nabi. Pekerjaan nabi tentu terhubung dengan kerjaan Allah.
Kesombongan para pemuka agama itu tentu juga bukan eksklusif milik para pemuka agama. Anda dan saya bisa saja menyodorkan jawaban semacam “tidak tahu” untuk menguak ketidakpedulian atau ketidakmautahuan terhadap suatu pokok persoalan. Dalam hal ini, betul juga pepatah bahwa tidak ada orang yang lebih tuli daripada dia yang tidak mau tahu. Jika orang seperti ini menyodorkan pertanyaan, ia tidak bertanya untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi untuk pamer pengetahuannya sendiri atau, lebih parah lagi, untuk menyerang pihak yang ditanyainya.
Pemuka agama yang ditampilkan dalam teks bacaan hari ini tampaknya tidak mau terima bahwa Allah bekerja juga lewat instansi lain yang tidak berada dalam lingkaran status quo-nya. Dalam diri mereka terlihat bagaimana relasi pengetahuan dan kekuasaan bin kepentingan diputarbalikkan. Mereka berangkat dari kepentingan untuk menyingkirkan pihak yang melawan kinerja status quo, dan kepentingan kuasa itulah yang menentukan, membatasi pencarian mereka untuk mengetahui kebenaran.
Orang yang tulus mencari pengetahuan dengan bertanya ini itu, pada gilirannya akan mengambil sikap tertentu atas pengetahuan kebenarannya. Akan tetapi, sikap itu pun bersifat terbuka kepada pengetahuan lain yang mungkin menguak kebenaran secara lebih luas lagi. Anda dan saya bolehlah meyakini bahwa Allah itu adalah Yang Maha Esa, tetapi bukankah kita jadi naif jika memahami Yang Maha Esa itu sebagai angka sebelum bilangan prima terkecil?
Pun, jika Allah YME itu memang harus ditafsirkan sebagai Allah berkuantitas satu, jangan-jangan, yang satu itu mampu membisikkan suara lewat aneka ragam kabel, wireless speaker, atau bluetooth, dan lain sebagainya yang dipakai oleh orang-orang lain.
Tuhan, mohon rahmat kepekaan terhadap Sabda-Mu yang meresap dalam segala ciptaan-Mu. Amin.
SENIN ADVEN III
16 Desember 2024
Bil 24,2-7.15-17a
Mat 21,23-27
Posting 2020: Intergoasi
Posting 2019: Konsistensi
Posting 2016: Mau Roti Gratis?
Posting 2015: Religious Lag
Posting 2014: Ketika Modus Jadi Bumerang
