Tahukah Anda apa yang terjadi jika tangan Tuhan bekerja? Saya tidak tahu. Sebagian mengklaim tangan itu bisa bikin gol. Sebagian lagi mengumumkan kepada dunia bahwa tangan itu melindungi bangsanya dalam perang. Sebagian lainnya lagi membungkus uang korupsinya sebagai berkah untuk orang miskin. Benar-benar entahlah; tangan Tuhan itu seperti ruang pameran kosong yang bisa diisi dengan apa saja seturut kepentingan kurator dan senimannya. Apa kepentingan mereka, ya mboh.
Teks bacaan hari ini memberi indikasi bahwa jika tangan Tuhan bekerja, kebekuan kebiasaan lama lumer. Biasanya memberi nama itu adalah hak laki-laki dan penamaan itu membuat sang bayi sebagai miliknya. Saya teringat lagi pada kisah pengakuan Augustinus yang tampaknya juga mengalami dinamika serupa. Tadinya ia merasa bahwa anak lelakinya itu adalah gambaran dirinya, miliknya, keturunannya; tetapi pada akhirnya, setelah kematian anaknya, ia sadar bahwa anak itu terlahir bukan sebagai citra dirinya, melainkan citra Allah. Frase citra Allah itu tampaknya juga tak berbeda jauh dari frase tangan Tuhan: bahasa kosong yang bisa jadi alat penguasa untuk memperdaya objeknya.
Tuhan, semoga hidup kami terhindar dari bahasa-bahasa kosong yang membuai sesama dengan pujian yang perlahan-lahan membunuhnya. Amin.
HARI KHUSUS ADVEN
23 Desember 2024, Senin
Posting 2020: Nyatanya Gimana
Posting 2019: Gembira Kenapa?
Posting 2017: What’s Your Name?
Posting 2016: Belum Telolet Juga
Posting 2015: Game Over
Posting 2014: Apa Nama Sebuah Arti?
A Pathway to God 