Ampun Lagi Bang

Saya kira Anda sudah pernah melihat klip video ini. Kalau belum, silakan klik saja mungkin bisa ditonton pada gawai atau komputer Anda. Kalau tidak bisa, tidak usah nangis, masih banyak orang yang tak bergawai atau berkomputer. Loh…
https://www.dailymotion.com/video/x1evo1s
Kenapa saya sodorkan klip video itu? Tentu saja alasannya tidak lain dan tidak bukan, yaitu sudah ngantuk. Lagipula saya juga ingat bagaimana dulu keponakan saya setengah mati belajar minta maaf, salah satu elemen pertobatan. Lha njuk apa hubungannya dengan bacaan hari ini yang menceritakan Zakheus pemungut pajak yang berlari-lari memanjat pohon supaya bisa melihat sosok Yesus?

Hubungannya sederhana saja. Kalau membaca kisahnya lengkap, Anda mendapati bahwa pertobatan adalah kompetensi Allah atau Yang Transenden. Dari dirinya sendiri rupanya orang tidak ujug-ujug bisa minta maaf, apalagi bertobat, maka anak memang perlu dilatih untuk mengolah rasa. Kalau terlambat latihannya, nanti hasilnya ya seperti generasi koruptor yang berupaya mengubah diri jadi belut supaya licin atau (wakil-wakil) pilihan rakyat yang menaikkan anggaran gila-gilaan sementara sebisa mungkin mengurangi subsidi bagi rakyat miskin, biar hidup sederhana mengejar surga dalam himpitan mereka yang berfoya-foyah.

Lha katanya pertobatan itu kompetensi Allah, kok dilatihkan itu piye to, Mo?
Iya karena Yang Transenden itu kan hadir lewat liyan, yang berusaha menyentuh kalbu seseorang, yang berinisiatif merangkul orang-orang tersingkir, yang menyembuhkan orang yang (berpura-pura) sakit. Bukankah hidayah tidak selalu berarti mak cling? Sudahlah, ngantukzzzz. Sembahyang dulu, seperti doa yang dulu saja ya.

Ya Tuhan, semoga kerapuhan hidup kami semakin membuka hati pada besarnya rahmat-Mu dan pertobatan kami jadi lebih konkret. Amin.


HARI SELASA BIASA XXXIII B/1
Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
21 November 2017

2Mak 6,18-31
Luk 19,1-10

Selasa Biasa XXXIII C/2 2016: Seek Ye First
Selasa Biasa XXXIII B/1 2015: Life is Fragile
Selasa Biasa XXXIII A/2 2014: Berjumpa Kristus ya Mestinya Happy