What A Relief!

Beberapa waktu lalu saya singgung perkara Tuhan sebagai penutup lubang. Artinya, baru setelah manusia kepentok alias menemui jalan buntu, ia menyerahkan kebuntuan itu pada Tuhan. Itu juga kalau ia percaya Tuhan eksis. Jika tidak, jalan buntu itu ditabrak saja sebisanya, toh hidup ini hanya tunggu giliran mati. Kedua cara bertindak itu bukan pilihan penulis blog ini. Allah bukan penutup lubang, bukan pula monster khayal yang sewenang-wenang.

Bukan kebetulan, saya terima pesan bergambar yang konon dikatakan oleh aktor kondang kira-kira begini: nikahilah perempuan yang kalau ada masalah larinya ke Tuhan, bukan ke laki-laki lain. Saya tidak tahu apakah pesan itu berlaku juga bagi perempuan untuk menikahi laki-laki yang larinya ke Tuhan jika ada masalah, alih-alih ke perempuan lain. Sekilas terasa cool nasihatnya, tetapi kalau saya boleh nimbrung memberi pesan, lebih baik menikahi orang yang kalau ada masalah tidak lari (dari masalah), bahkan kepada Tuhan. Kenapa? Karena itu indikasi bahwa hidupnya tidak bersama Tuhan.

Baik ada masalah atau tidak, entah orang punya kemampuan kecil atau besar, sukses atau gagal, menurut pesan teks bacaan hari ini, sewajarnya orang beriman menyerahkan hidupnya kepada Tuhan supaya bisa jadi jalur rahmat. Pada kenyataannya, tendensi orang tidak begitu: selagi masih produktif, segala-galanya diatur menurut keinginannya sendiri, setelah bau tanah baru meredam keinginan sendiri dan bertekad mengikuti keinginan Tuhan. Tentu, itu bukan karena pertama-tama hendak mengikuti keinginan Tuhan, melainkan karena kemampuan, kekuatan, kekuasaannya semakin tipis.

Barangkali orang yang cara hidupnya memanifestasikan cinta ialah mereka yang kalau hidup ya hidup demi Tuhan dan jika mati pun mati demi Tuhan, keberhasilan direngkuhnya bersama Allah dan kegagalan ditanggungnya juga bersama Allah. What a relief!
Ya Allah, mohon rahmat kesadaran supaya hidup kami, dalam untung dan malang, senantiasa berada dalam tangan-Mu. Amin.


HARI BIASA SETELAH PENAMPAKAN TUHAN
Selasa, 5 Januari 2021

1Yoh 4,7-10
Mrk 6,34-44

Posting 2019: Mari Kenduri
Posting 2016: Rebutan Hidayah
Posting 2015: Siapa Bilang Allah Mahakuasa?