Happy

Published by

on

Saya kepo berapa detik Anda butuhkan untuk menjawab “Apakah Anda bahagia?”
Meskipun secara teoretis orang tahu bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh banyaknya nominal uang yang dimilikinya, secara praktis orang cenderung tidak bahagia saat saldo uangnya merosot tajam, tabungannya semakin menipis, atau hutangnya semakin menjulang.
Eh, sik3 Mo, apa betul sih gitu? Soalnya, kita kelihatannya baik-baik aja tuh meskipun utang luar negerinya makin menjulang!
Ya untuk urusan polutik, relakan sajalah mereka yang tidak mau membaca data dan kenyataan meningkatnya PHK. Dengan begitu, kita tetap bisa enjoy bahkan meskipun harus berhadapan dengan kenyataan pahit.

Teks bacaan hari ini menyodorkan alasan mengapa orang bisa berbahagia bahkan di tengah-tengah kenyataan pahit. Pertama, ia berkomitmen menjadi pribadi sederhana, bukan dalam penampilan fisik (belaka), melainkan dalam keterbukaan untuk menerima hal baru dari luar. Di sini, orang yang merasa diri sempurna, tak butuh lagi masukan untuk mencari kebenaran, cenderung tidak happy hidupnya.

Kedua, ia ada dalam kesadaran hidup di hadirat Allah atau hidup bersama Allah, bukan dalam penampilan fisik (belaka) rajin menjalankan ritual, melainkan dalam tindakan tulus dan transparan untuk merealisasikan apa yang sesungguhnya dikehendaki Allah. Di sini, orang yang terus menerus nggugu karepe dhewe atau memutlakkan keinginannya sendiri, cenderung hampa hidupnya bahkan meskipun apa saja yang diinginkannya terpenuhi.

Ketiga, sebagai ramuan keduanya, ia bersama sesama mencari kehendak Allah dalam hidup yang begitu majemuk. Salah satu asumsi dasarnya memang adalah melihat data mentah yang bebas dari kepentingan polutik ideologis. Dalam hal ini, orang yang hanya mengandalkan tafsir seturut kepentingan ideologisnya, cenderung menutup mata terhadap perspektif yang berbeda, yang lebih luas, yang berpeluang lebih besar untuk membantu orang mencapai kebenaran hidupnya.

Tiga hal itu jadi alasan mengapa Guru dari Nazareth yakin bahwa ia bergembira dalam Roh Kudus, juga meskipun berujung pada kematian. Semua orang mati, tetapi tidak semua orang mati dengan cara yang membahagiakan, yang tidak bisa dinilai hanya dari kenyataan pahit.

Tuhan, mohon rahmat keterbukaan hati untuk memperluas budi kami dalam menghidupi misteri cinta-Mu. Amin.


SELASA ADVEN I
Pesta St. Fransiskus Xaverius (SJ)
3 Desember 2024

Yes 11,1-10
Luk 10,21-24

Posting 2020: Challenge 4 Guru Honorer
Posting 2018: Sampai Kapan
Posting 2017: Come out of the tunnel

Posting 2016: Cinta Monyet 212

Posting 2015: Terserah Gue Donk

Posting 2014: Tuhan Tandingan

2 responses to “Happy”

  1. widya Avatar

    sejak kena PHK susah bilangnya

    Like

    1. romasety Avatar

      Kesempatan utk berwiraswasta ya, Kak. Semoga diberi ketangguhan utk terus berjuang.

      Liked by 1 person

Previous Post
Next Post