Hidden Actor

Published by

on

Barangkali satu-satunya sosok yang namanya bisa diklaim sebagai kakek siapa pun adalah Ki Ageng Sela. Cara klaimnya pun relatif gampang: di tengah sawah pada musim hujan dan kilat silih berganti datang di sana-sini, Anda bisa menyerukan keras-keras “Aku cucu Ki Ageng Sela”. Nah, nanti petir akan melakukan verifikasi. Kalau Anda tak tersambar petir, mungkin Anda memang cucu Ki Ageng Sela. Kalau Anda tersambar petir, pasti Anda bukan cucunya.

Teks bacaan hari ini, yang selalu dibacakan setiap tanggal 17 Desember (kecuali jika jatuh pada hari Minggu), memastikan bahwa Yesus juga bukan cucu Ki Ageng Sela tanpa bantuan petir untuk membuat verifikasi. Dalam silsilah itu, beliau dimasukkan dalam trah Abraham dan Daud. Apakah betul beliau keturunan Ki Abraham dan Daud, sulit, kalau bukan tidak mungkin, melacaknya. Pun jika itu mungkin dilacak dan terkonfirmasi bahwa Yesus adalah turunan Abraham dan Daud, njuk ngopo? Kalau betul Anda itu keturunan Hayam Wuruk atau Brama Kumbara, apakah itu akan menambah tunjangan kinerja Anda? 

Daftar silsilah dalam teks hari ini mungkin baik dipakai untuk ngaca dan fokus pada hidup sendiri, tentu dengan adaptasi. Pertama, genealogi itu menempatkan Yesus sebagai pemenuhan harapan dan tujuan bangsa Israel. Alhasil, tiada gunanya menempatkan Yesus sebagai pemimpin rohani dengan kata-kata bijak yang bakal dikasih jempol oleh milyaran followers. Asumsinya, bangsa Israel itu punya tujuan dan harapan, yang kelak dikristalkan sebagai keselamatan dari Allah sendiri.

Kedua, jalan menuju keselamatan Allah itu rupanya inklusif, tidak hanya terpaku pada Ki Ageng Sela. Lebih persisnya: Ki Ageng Sela itu boleh dipakai oleh siapa pun bahkan tanpa hubungan darah dengannya (sejauh petir tidak menyambarnya). Abraham dan Daud tidak membentuk trah eksklusif dari bangsa Israel. Ada nama-nama dalam silsilah itu yang tidak terbilang sebagai suku bangsa Israel.

Ketiga, jalan inklusif tadi dalam sejarah juga dilalui lewat model kerajaan nan megah. Megah artinya menarik bangsa-bangsa lain untuk berjalan menuju keselamatan seperti dinanti bangsa israel. Saking inklusifnya, tentu ada risiko oknum-oknum dalam trah itu jadi terlena dan lupa pada tujuan keselamatan yang sesungguhnya.

Keempat, di balik sejarah yang direpresentasikan dengan nama-nama anggota trah yang inklusif itu, Allah menjadi aktor tersembunyi. Sedemikian tersembunyinya karya Allah juga termasuk dengan cara yang sangat biasa sehingga tokoh dalam trah itu bisa keblinger oleh nafsu kuasanya sendiri. Mungkin di sini Anda dan saya dapat berkaca: inklusif itu mengabdi pada karya tersembunyi Allah atau demi status quo kekuasaan. Yang terakhir ini biasanya ditempuh dengan KKN.

Tuhan, mohon rahmat kesetiaan untuk menggumuli hidup biasa kami dalam track cinta-Mu nan inklusif walau tersembunyi. Amin.


HARI KHUSUS ADVEN
17 Desember 2024, Selasa

Kej 49,2.8-10
Mat 1,1-17

Posting 2020: Keabadian
Posting 2019: Perempuan Perkasa
Posting 2018: Anak Siapa Ini?

Posting 2016: DNA Siapa

Posting 2015
: Panggung Sandiwara

Posting 2014: Friend Request from God

 

Previous Post
Next Post