Sesaat sebelum landing, pramugari pesawat yang saya tumpangi memberi pengumuman demikian: jangan lupa, besok hari Senin adalah Hari Antikorupsi Sedunia. Begitu cerita tetangga kamar saya yang kemarin mengudara bersama pesawat milik BUMN yang mungkin pernah dipakai untuk mengangkut hasil mutilasi Davidson dan Brompton.
Sebetulnya gapapa toh mengangkut mutilasi Davidson dan Brompton, wong ya beli pakai duit sendiri? Tentu problemnya bahwa duit yang dipakai untuk membeli barang-barang itu tak bisa dipakai untuk membayar pajaknya. Kemungkinan lainnya, ya memang pihak yang menghendaki mutilasi barang mewah itu tak mau membayar pajak. Kasus seperti itu kiranya bukan kasus langka; cuma karena yang melakukannya punya posisi sebagai direktur BUMN, ya gapapalah terus dikipasi supaya hari antikorupsi tetap membara hari ini dan seterusnya.
Saya memang menyimpan pertanyaan soal kasus-kasus penyelundupan macam begitu: diproses bagaimana hasil penyelundupan seperti itu. Kalau sama-sama tak jelas, artinya korupsi ya cuma beralih agen, bukan? Korupsinya sendiri mengikuti hukum kekekalan energi: tak bisa dimusnahkan. Ini berlaku untuk narkoba, yang bukan cuma cerita-cerita di film, melainkan juga terjadi dalam hidup sehari-hari. Narkoba yang terbongkar secara publik bisalah dipertontonkan sedang dihancurkan. Bagaimana dengan paketan yang diam-diam jadi bisnis aparat yang semestinya memberantas peredaran narkoba?
Korupsi mengikuti hukum kekekalan energi.
Dengan latar seperti itu saya bisa memahami kemunculan dogma dalam Gereja Katolik mengenai Bunda Maria yang dikandung tanpa noda. Maksudnya tentu noda dosa, dan itu kiranya merujuk pada dogma Katolik lainnya mengenai dosa asal. Jangan tanya saya ya dosa asal itu apa karena saya juga tak jelas asalnya dari mana.😂😂😂
Itu pasti bukan dalam arti dosa Adam-Hawa menurun secara genetis kepada anak-anaknya. Kalau pengertiannya begitu, ya tak mungkin ada orang yang terlepas dari dosa asal. Itu mengapa saya membandingkannya dengan kerangka hukum kekekalan energi tadi. Kalau korupsi mengikuti hukum kekekalan energi, tak usahlah berharap banyak pada Hari Antikorupsi Sedunia, kalau perlu Hari Antikorupsi Segalaksi. Korupsi adalah koentji dan bekerja sepanjang segala abad amin.
Maka dari itu, dogma Bunda Maria dikandung tanpa noda tidak mungkin dimengerti dalam kerangka hukum kekekalan energi tadi. Butuh lompatan iman, tetapi justru bukan dalam arti menyangkal penalaran. Lompatan iman berfungsi supaya penalaran tidak memutlakkan dirinya sendiri. Caranya ya dengan melibatkan diri penalarnya dalam hidup yang lumrah saja: mau beli barang di luar negeri terkena pajak ya bayar pajaknya, mau bergaya hidup mewah ya sediakan uangnya sendiri atau mengemis sampai terkumpul ratusan juta rupiah dulu, dan seterusnya. Menghindari kelumrahan hidup justru membuat hal-hal yang batiniah terikat pada hukum kekekalan energi: cover up stories, gali lubang tutup lubang, kibul sana kibul sini.
Maka, orang tak perlu ribut dengan bunyi dogmanya sendiri, tetapi perlu sumbut (konsekuen) dengan hidupnya sehingga bersih dari noda. Terkutuklah orang yang menggebu-gebu jadi ASN, pengelola BUMN, jadi anggota dewan, menteri dan sejenisnya tetapi pikirannya dikuasai oleh gelora untuk memperkaya diri!
Tuhan, bebaskanlah kami dari hukum kekekalan energi yang mengikat hasrat egoisme kami. Amin.
HARI RAYA SP MARIA DIKANDUNG TANPA NODA
(Senin Adven II)
9 Desember 2019
Kej 3,9-15.20
Ef 1,3-6.11-12
Luk 1,26-38
Posting 2018: Bikin Gaduh Artinya…
Posting 2017: Ya Ampun Donald
Posting 2016: Masih Adakah Harapan?
Posting 2015: Yang Mulia Beneran
Posting 2014: Takut Dosa, Emang Perlu Gitu?
Categories: Daily Reflection