Pro-Kontra

Anda tahu bagaimana Menteri Sosial yang dulunya walikota itu mulai bekerja dengan blusukan, yang, seperti biasa, mendapat reaksi pro dan kontra. Mengenai apa saja di dunia ini rupanya ada pro-kontra, termasuk seluk beluk tentang vaksin corona atau praktik demokrasi atau HAM. Juga dalam prinsip pembedaan roh, kalau orang mengikuti desakan hantu, tentu roh baik akan kontra dengan pilihannya. Sebaliknya, jika orang mengikuti dorongan yang baik, roh jahat tentu merongrongnya. Selalu ada pro-kontra mengenai tata kelola kefanaan.

Teks bacaan hari ini menunjukkan satu sisi tanggapan publik terhadap arah programatik Guru dari Nazareth. Beliau menyitir teks Yesaya yang berbunyi kira-kira bahwa karena roh Tuhan ada padanya, kinerjanya semata memberi kabar baik kepada orang miskin dan pembebasan bagi mereka yang tertindas. Pernyataan ini mulanya menimbulkan antusiasme para pendengarnya, tetapi tak lama kemudian orang banyak pun mulai terpecah belah terhadap program kerja yang didengungkan Guru dari Nazareth ini. Ada yang pro, ada yang kontra. Semula cuma sedikit yang kontra, tetapi di penghujung hidupnya, rupanya lebih banyak yang berpihak pada sisi kontra.

Meskipun demikian, pro-kontra pada tata kelola kefanaan tidak menunjukkan benar-salahnya yang pro atau yang kontra. Dengan begitu, poin pentingnya bukan pro-kontranya, melainkan kepentingan di balik pro-kontranya itu: apakah mengarah pada kesejatian hidup atau pada kefanaan lainnya. Kalau ujung-ujungnya kefanaan lain, pro-kontra akan terus berkelindan, dilanggengkan oleh hukum pembalasan. Baru kelar jika orang sungguh berada pada jalur kesejatian hidup yang bisa dipromotori pengampunan, bottom line dari cinta.

Teks bacaan pertama menunjukkan jalur paradigma cinta itu: apa pun kondisinya, Allah terlebih dulu mencintai manusia. Tidak ada salahnya meragukan paradigma ini sebagai suatu cara untuk memahami cinta Allah. Akan tetapi, menolak paradigma ini malah menjerumuskan orang pada pandangan suram hidupnya, bahkan kalau ia menganggapnya sebagai terang. Kenapa? Karena terangnya itu tetaplah kefanaan, yang terus merenggut fokusnya pada pro-kontra, alih-alih keselamatan jiwanya. Keselamatan jiwa ada pada kompleks cinta Allah tadi: menerima hidup sebagai karunia Tuhan, dan menyebarkan karunia itu dengan ikhtiar menemukan kehendak-Nya dan melaksanakannya.

Tuhan, mohon rahmat kemerdekaan supaya semata cinta-Mu yang mengalir melalui keterbatasan hidup kami. Amin.


HARI BIASA SETELAH PENAMPAKAN TUHAN
Kamis, 7 Januari 2021

1Yoh 4,19-5,4
Luk 4,14-22a

Posting 2020: Jangan Bodoh
Posting 2019: Kabar Gembira Hikmat

Posting 2016: Iman Jelangkung
Posting 2015: Mau Alih Profesi?

1 reply