Mahal

Published by

on

Kemuridan zaman now mungkin lebih berurusan dengan administrasi daripada substansi karena desakan kebutuhan ekonomi. Cobalah tengok lahan yang ramping, calon berjibun: basah semua. PTN-BH alias Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum memaksa lembaga mencari sebanyak-banyaknya murid yang kontribusi finansialnya bisa menyokong penyediaan fasilitas kampus. Semakin banyak murid, duitnya memang semakin banyak, tetapi bagaimanakah satu orang dosen, misalnya, mampu menghandle seratus mahasiswa satu per satu untuk mengembangkan substansi ilmu pengetahuan mereka?

Jika dibutuhkan tambahan dosen supaya rasionya jadi 1:25 berarti butuh tambahan dana untuk menghidupi cacing-cacing perut dosen tambahan. Dari mana dananya? Bisa dari perusahaan, dan ini membuka peluang dunia akademik disetir oleh kebutuhan perusahaan. Dampaknya, kemuridan lebih terhubung dengan kebutuhan perusahaan daripada pengembangan ilmu pengetahuan, yang semestinya mengabdi kepentingan masyarakat luas. Tentu saja, ini celotehan tentang negatifnya PTN-BH; segi positifnya saya rahasiakan karena saya juga tidak yakin apakah pengurangan subsidi pendidikan itu memang positif bagi konsep kemuridan.

Teks bacaan utama hari ini menawarkan kemuridan sebagai aksi cinta dan tanggapan terhadap sosok guru. Ini jelas bukan perkara administratif, melainkan lebih substantif. Narasi menunjukkan pengelola keuangan protes keras terhadap pemakaian parfum mahal untuk mengolesi kaki Sang Guru, tetapi tindakan Maria disokong oleh Sang Guru sendiri bukan karena kepentingan narsisnya, melainkan afirmasi terhadap kualitas kemuridan Maria. Di sini, kemuridan tidak diidentikkan dengan 12 rasul, yang kesemuanya laki-laki. Kemuridan tidak bisa direservasi bagi pribadi dengan kelamin tertentu: ini adalah perkara cinta yang dihidupi murid sebagai tanggapan tulus kepada Sang Guru.

Semoga Anda dan saya tidak terjerembab dalam cinta administratif [yang tidak identik dengan meniadakan administrasi] dan bertekun dalam membangun cinta yang lebih substantif. Amin.


HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI
14 April 2025

Yes 42,1-7
Yoh 12,1-11

Posting 2021: Koster
Posting 2020: Heart to Heart

Posting 2019: Awasi TPS

Posting 2018: Choosing Your Perfume

Posting 2017: Mulut Mu-anies

Posting 2016: Merekayasa Sejarah
 

Posting 2015: Iman Punya Preferensi
Posting 2014: Honoring The Wisdom

Previous Post
Next Post