Dengarkan

Published by

on

Jika Anda mengamati apa yang terjadi dalam lingkaran Gereja Katolik belakangan ini, mungkin Anda dapati satu istilah yang dipopulerkan dalam tiga tahun belakangan ini: sinodalitas. Diambil dari Bahasa Yunani σύνοδος (synodos) yang bisa diartikan dengan ‘berjalan bersama’ atau ‘jalan bareng’ atau mungkin ‘jalan umum.’ Jika diletakkan dalam konteks hirarki Gereja, sinodalitas jadi suatu gerakan bottom-up yang diafirmasi lewat skema top-down. Idenya ialah bahwa setiap orang pantas didengarkan. Akan tetapi, mungkinkah setiap orang jadi pantas didengarkan tanpa asumsi bahwa orang mendengarkan satu sama lain? Sinodalitas hanya dimungkinkan jika memang setiap orang saling mendengarkan, saling mengasihi, dan tak ada yang terkecualikan.

Teks bacaan utama hari ini menyinggung poin terakhir ini sebagai validasi bahwa orang menjadi sohib Yesus yang disebut Kristus. Resiprositas kasih yang mendengarkan ini tidak bersifat transaksional tetapi mengalir dari kasih kepada sosok itu. Alhasal, sinodalitas yang dibangunnya tidak bisa diibaratkan sebagai demokrasi, yang kerap jadi tameng bagi mereka yang menghargai kebebasan mutlak atau senjata verbal mereka yang punya kekuasaan. Ya ya ya, semua pendapat harus dihargai, tetapi aparat sudah siap untuk mendisiplinkannya di bawah moncong senjata supaya orang tidak seenak wudelnya protes. Menghargai pendapat adalah satu soal, mendengarkan pendapat, lain soal lagi.

Sinodalitas bukan perkara menghargai, melainkan perkara relasi yang berporos pada persahabatan dengan yang ilahi. Ini bukan barang baru, tetapi praktiknya mungkin butuh orang-orang yang hidupnya baru, yang tak tercengkeram oleh moral hazard seperti terindikasikan oleh mantan bos yang sangat mungkin mengemplang duit negara dan membuat ribuan orang kehilangan pekerjaan.

Tuhan, mohon rahmat supaya kami mampu menjadi pendengar dan pelayan cinta-Mu. Amin.


JUMAT PASKA V
23 Mei 2025

Kis 15,22-31
Yoh 15,12-17

Posting 2020: Bucin
Posting 2019: Mereka adalah Kita
Posting 2018: Jongos HOT

Posting 2017: Silent Majority

Posting 2016: Asal Bapak Senang

Posting 2015: Dalam Untung Rugi

Posting 2014: Receive in Giving

One response to “Dengarkan”

  1. widya Avatar

    Amin

    Like

Previous Post
Next Post