Menurut kebijaksanaan Pengkhotbah: there is nothing new under the sun dan menurut hukum kekekalan energi, jumlah energi suatu sistem tertutup tidak berubah, tak dapat diciptakan atau dimusnahkan oleh manusia. Celakanya, kalau manusia berhubungan dengan Allah, ia berada dalam sistem terbuka, tetapi kebanyakan orang merasa nyaman dan tetap tinggal dalam sistem tertutupnya (iki omong apa tah, buka-tutup kayak pengaturan lalu lintas). Siapa yang tinggal dalam sistem tertutup ini? Mereka yang memenuhi kualifikasi sebagai manusia tribal. Manusia tribal ini tak identik dengan manusia suku primitif; bisa jadi ia adalah manusia modern tetapi cuma hidup demi ikatan primordialnya.
Kutipan dari percakapan dalam film Aquaman mungkin bisa menerangkan juga karakter manusia tribal itu. Begini kurang lebih percakapannya ketika Arthur diminta mengambil trisula keramat supaya bisa mengatasi kepongahan adiknya sebagai raja Atlantis.
Atlantis toh selalu punya raja.
Sekarang dibutuhkan sesuatu yang lebih daripada raja.
Memangnya apa yang lebih hebat daripada raja?
Seorang pahlawan. Raja berjuang hanya untuk bangsanya. Engkau berjuang untuk semuanya.
Betul, dalam film itu dikisahkan Arthur berdarah campuran dunia amfibi, yang bisa jadi alasan kebencian warga Atlantis terhadapnya sebagai pengkhianat. Arthur tidak dikondisikan untuk melihat adanya dua dunia yang terpisah-pisah dan yang satu bisa menjajah dunia lainnya. Ia menjadi jembatan dua dunia dan karena itu sifat heroiknya tampak dalam upayanya mencegah kehancuran bumi karena perang dua dunia itu. Ia mampu melakukannya juga karena ia tidak tinggal dalam satu sistem tertutup (hanya air atau hanya darat).
Andaikanlah dua dunia itu bisa diparalelkan dengan dunia ilahi dan manusiawi, transenden dan imanen, warta gembira yang disampaikan melalui teks-teks hari ini tak lain adalah bahwa dua dunia itu tak pernah benar-benar terpisahkan satu dari yang lainnya. Allah bukan sosok yang abai terhadap problematika kemanusiaan tetapi Dia juga bukan tipikal Raja diktator yang membangun sistem tertutup dan cuma peduli pada umat pilihan-Nya sendiri. Tak perlu sewot dengan narasi Allah yang menuturkan kalimat-kalimat-Nya kepada orang-orang tertentu atau jengkel pada narasi Allah yang mengutus anak-Nya (Allah kok beranak!) atau mengesampingkan makna narasi Aquaman sebagai isapan jempol. Setiap orang dipanggil untuk menjadi pahlawan, bukan cuma jadi raja-raja kecil di ranah tertutupnya (keluarga, sekolah, institusi agama, suku, dan sebagainya).
Panggilan mulia seperti itu memang tidak begitu saja terpahami. Bunda Maria yang dipestakan Gereja Katolik hari ini digambarkan sebagai pribadi yang menyimpan segala perkara itu dalam hatinya dan merenungkannya. Beliau tentu pada waktunya mengerti segala konsekuensi yang ditanggung putranya jika ia hendak menjembatani dua dunia itu.
Njuk hubungannya dengan judul apa je, Rom? Entahlah, tetapi bukankah tindakan menjembatani dua dunia itu sudah terjadi sejak zaman para nabi pendahulu putra Maria? Tak ada kebaruan, termasuk tahun baru, apa pun labelnya. Yang membuat sesuatu itu baru hanyalah apakah ia membongkar sistem tertutupnya atau tidak. Perang sistem tertutup (agama, suku, negara) hanyalah lagu lama yang selalu dipakai orang yang ingin jadi lebih dari Allah yang sesungguhnya.
Tuhan, mohon rahmat-Mu supaya kami mampu membongkar ketertutupan hidup kami. Amin.
HARI KEDELAPAN OKTAF NATAL
Hari Raya Santa Maria Bunda Allah
Senin, 1 Januari 2019
Bil 6,22-27
Gal 4,4-7
Luk 2,16-21
Posting 2018: Hidup Baru
Posting 2017: Damai Aja Bang
Posting 2016: Tahun Haram
Posting 2015: Pernah Serius Mikir?
Categories: Daily Reflection