Beberapa waktu lalu tersiar kasak-kusuk bahwa anak presiden yang adalah calon walikota sebelah terlibat korupsi dalam kontrak pengadaan barang untuk bantuan sosial. Konon tanggapan yang bersangkutan cuma begini,”Ya kalau terbukti salah, tangkap saja toh!” Tanggapan itu tidak mengiyakan atau menyangkal keterlibatannya dalam kontrak pengadaan barang itu, tetapi sekurang-kurangnya yang memberi tanggapan itu tak memberi kesan takut. Sebaliknya, kemarin itu ada pelantikan menteri baru ya, termasuk menteri agama, dan sudah ada orang sebelah yang menghimbau supaya menteri agama tidak membuat gaduh negeri. Nah, saya ragu-ragu apakah di balik himbauan itu tersimpan semata kepentingan negeri atau rasa takut bin ngeri.

Kalau sebelum kemarin disodorkan teks kidung magnificat yang diserukan Bunda Maria, hari ini disajikan kidung pujian yang dilambungkan Zakharia. Dalam kidung itu tecermin harapan umat Israel saat itu, yang mewakili harapan setiap orang sepanjang zaman: hidup dalam kedamaian, tanpa ketakutan, dalam melayani Allah dan sesama, dalam kekudusan dan keadilan, sepanjang hidup. Mungkin ada baiknya bagi orang beriman untuk melihat kembali aneka macam ketakutan yang terus dipeliharanya dan menyerahkannya pada Dia yang memberi kelegaan, kebebasan dari aneka macam ketakutan. Asumsinya, orang beriman mengambil pilihan yang sinkron dengan kehendak Allah yang senantiasa membutuhkan medium inkarnasi. Dalam keadaan itu, orang tak perlu takut bahkan terhadap aneka tuduhan palsu. Hidup batinnya diliputi kedamaian.

Tuhan, mohon rahmat supaya hidup kami sungguh dapat menjadi shalom yang sesungguhnya. Amin.

HARI KHUSUS ADVEN
24 Desember 2020, Kamis

2Sam 7,1-5.8b-12.16
Luk 1,67-79

Posting 2019: Takut Beribadah?
Posting 2018: Gusti Ngantuk
Posting 2016: Telolet Comes and Goes
Posting 2015: Allah Melawat, Manusia Ngelayap
Posting 2014: Bagaimana Memberkati Tuhan?