Rest

Published by

on

Mengenai kutipan bacaan hari ini saya sudah singgung dalam posting Beban Pembawa Nikmat. Dalam media sosial tikitoko dapat Anda jumpai ceramah motivasi yang disampaikan seorang profesor terkenal negeri ini dengan menyodorkan prinsip sunnatullah, hukum sebab akibat alias kausalitas. Katanya, dalam bahasa saya, Anda boleh saja teriak-teriak minta kepada Tuhan supaya menyelesaikan masalah Anda, tetapi yang akan Anda dapatkan adalah masalah demi masalah. Hanya dengan memeluk masalah itulah Anda menemukan pemecahannya: semakin kuat, semakin jeli, semakin tabah, semakin kreatif menemukan pemecahan masalah. Referensinya adalah tempat nenek moyangnya dulu, nenek moyang kita juga, pelaut: mereka menjadi pelaut ulung bukan karena ombak yang tenang, melainkan terjangan ombak besar.

Dalam teks bacaan hari ini tidak dikatakan bahwa Guru dari Nazareth menjanjikan hilangnya masalah, beban, rasa sakit, kesulitan, atau penderitaan hidup. Sebaliknya, beliau menawarkan sesuatu yang lebih berharga: bantuan untuk mengusung kesulitan atau penderitaan hidup itu. Betul, bisa jadi Anda hidup di bawah beban ritme yang padat dengan aneka tuntutan pekerjaan, atau malah untuk mencari pekerjaan. Malam hari menampung kelelahan kerja, tetapi mungkin juga menyodorkan tekanan atas hal yang belum berhasil Anda kerjakan dan apa yang harus Anda kerjakan esok harinya.

Jika masih kurang bebannya, bisa Anda tambahkan kelelahan mental dari masa lalu dan ketegangan yang mungkin menyeret Anda dalam keputusasaan alias sikap masa bodoh [kenapa kok bukan masa giblik ya?]. Jika masih kurang juga alasan frustrasi itu, Anda bisa mempertimbangkan ranah politik di negeri konoha yang penuh dengan rentenier alias pemburu renten bin riba, mulai dari pegawai rendah sampai pejabat tinggi. Hopeless, hopeloss, hokya hokya.

Guru dari Nazareth mengundang Anda untuk beristirahat, bukan dalam arti tidak melakukan apa-apa, melainkan berbuat sesuatu tanpa banyak gaya, apalagi pakai pikiran ala hukum rimba. Ini adalah hidup biasa seturut dimensi luar biasa: memercayakan diri kepada-Nya apa adanya. Nothing to lose tetapi dengan ketetapan hati, komitmen pada apa yang bernilai, yang mungkin juga tak harus selalu berguna dalam jangka dekat. Dengan memenuhi undangan Guru itu, beban Anda bisa terasa ringan, dan dengan begitu, mungkin Anda membantu orang lain yang kebanyakan gaya. Meminjam istilah fisika: massa pekerjaan hidup Anda sebetulnya tetap, tetapi kalau kebanyakan gaya, malah beratnya bertambah; mesti diukur dengan satuan Newton.

Tuhan, mohon rahmat ketekunan untuk bertindak seturut nafas cinta-Mu. Amin.


HARI RABU ADVEN II
11 Desember 2024

Yes 40,25-31
Mat 11,28-30

Posting 2020: Pakai Hati
Posting 2019: Selesai Tapi Belum
Posting 2018: Ringan Dipikulin

Posting 2017: Sidang Bisu Tuli

Posting 2016: Rest In Pain

Posting 2015: Ringankan Bebanmu

Posting 2014: Doa Aja Ribut…Gak Capek, Brow?

Previous Post
Next Post