Berhubung saya tak paham pernak-pernik Indeks Harga Saham Gabungan di pasar bursa, saya hanya bisa percaya saja pada warna yang terlihat. Kalau berwarna merah, berarti situasinya tak baik-baik saja, kalau hijau ya baik-baik saja. Akan tetapi, di balik warna itu ada apa, saya sama sekali tak paham. Dalam kondisi seperti itu, saya tinggal menaruh kepercayaan saja kepada mereka yang berpengalaman sebagai pemain atau pengamat. Mereka semua, berdasarkan apa yang terlihat sebagai warna dan angka, mengerti jalinan relasi saham dengan pergerakan pasar di berbagai belahan dunia. Jika mereka ini terjun dalam pasar bursa, mereka mengambil keputusan bukan hanya berdasarkan warna yang terlihat, melainkan juga berdasarkan isu lain di berbagai wilayah yang tak terpampang di trading board.
Teks bacaan utama hari ini masih berdunia identitas Yesus sebagai utusan Allah. Identitas ini tak tertangkap oleh orang banyak dan pemuka agama Yahudi, yang membuat penilaian semata dari trading board tanpa memperhatikan dinamika lain di balik apa yang terlihat itu. Dalam hal ini, jika orang menilai berdasarkan penampakan saja, ia berisiko berhenti pada daging dan tidak pernah mengenali “Sabda yang menjadi daging” (bdk. Yoh 1,14). Penilaian permukaan ini berisiko mereduksi Yesus supaya cocok dengan siapa atau seperti apa yang orang pikirkan, daripada membiarkan “Sabda menjadi daging”. Kiranya nasib serupa bisa menimpa “Sabda menjadi teks” yang dipikirkan supaya klop dengan logika manusia.
Semoga Anda dan saya semakin dimampukan mengambil keputusan atas dasar saham iman akan Allah yang selalu berkomunikasi dengan ciptaan-Nya. Amin.
SABTU PRAPASKA IV
5 April 2025
Posting 2021: Jumpa Lagi
Posting 2020: Karantina Cinta
Posting 2019: Iman Tipis-tipis
Posting 2018: Sunyi Sepi Sendiri
Posting 2017: Biar Tuhan Membalasnya
Posting 2016: Kamu Teman Siapa?
Posting 2015: Dilahirin Lagi?
Posting 2014: Conspiracy against “J”
