Ka eL Be

Begini kiranya orang mabuk agama membaca kalimat terakhir teks bacaan hari ini: yang tak memeluk agama Kristen berarti melawan Yesus, yang tidak mengumpulkan bersamanya berarti memberai-beraikan.
Orang yang tak mabuk agama mengerti bahwa kalimat yang keluar dari mulut Guru dari Nazareth itu membedakan ciri roh jahat dan roh baik; gak ada urusan orang beragama apa.

Belum lama saya singgung dalam posting Tangan Najong bahwa Guru dari Nazareth ini masuk dalam perseteruan yang menohok kekuasaan agama. Tuduhan yang dilemparkan kepadanya merupakan upaya roh jahat untuk meredam pengaruhnya. Ya namanya pitnah; bagaimana mungkin roh jahat memampukan orang berkomunikasi? Bagaimana mungkin roh jahat membangun unifying effect dalam diri orang dengan sumber hidupnya? Bukankah lebih menguntungkan baginya untuk memberai-beraikan orang supaya ia bisa menaklukkan mereka?

Gak juga, Rom. Nyatanya di Kitab Suci juga ada cerita Allah membuat orang yang membangun menara Babel (Kej 11,1-9) terberai-berai. Berarti yang memberai-beraikan manusia bukan cuma roh jahat dong, roh baik juga bisa.😂
Ya betul, bukankah sejak dahulu kala ada info bahwa kinerja roh baik dan roh jahat itu bergantung pada disposisi orangnya sendiri?
Pada orang yang sedang dalam tahap teralineasi dan menjauh dari Tuhannya, roh jahat bekerja seperti ketika roh baik bekerja pada orang yang sedang mendekat pada Tuhannya.🤔

Coba tilik contoh sederhana soal bolos membolos kemarin. Anak yang malas tentu dikompori roh jahat untuk memisahkan dirinya dari kenyataan dan membangun dunianya sendiri. Komunikasinya jadi semu, tetapi itu sudah cukup baginya untuk menghindari ketidaknyamanan akibat kemalasannya. Roh baik akan bekerja sebaliknya, membuat sinkron antara yang di kepala dan di hati. Inilah yang dibuat Guru dari Nazareth: memampukan orang yang bisu itu berkomunikasi, sambung dengan kenyataan di sekelilingnya. Akan tetapi, apa yang dibuat roh jahat? Menceraikannya. Maka, bikin gosip dan fitnah supaya kekuasaannya tak digerogoti roh baik.

Sekarang, andaikanlah provokasi roh jahat ini sukses dan semua orang sepakat akan kebenaran hoaks itu. Pada saat itu, pada momen orang hendak membangun menara Babel, roh baik menggoyahkannya, meruntuhkannya, kalau perlu dengan jalur KLB.😂
Saya tak perlu mengulas tontonan permainan politik ini ya. Pokoknya, dalam kondisi orang biasa yang hendak membangun komunikasi baik-baik dengan sesama dan Tuhannya, roh jahat bekerja seperti orang dalam kerumunan yang melontarkan fitnah kepada Guru dari Nazareth tadi. Selanjutnya, orang beriman perlu memilih mau ngikut yang mana.

Tuhan, mohon rahmat supaya kata dan tindakan kami punya unifying effect bagi cinta kepada sesama dan kepada-Mu. Amin.


HARI KAMIS PRAPASKA III
11 Maret 2021

Yer 7,23-28
Luk 11,14-23

Posting 2019: Dicari Tabayun
Posting 2018: Cari Penyakit
Posting 2017: Ngapain  Kuliah Ya
 
Posting 2016: Lalat-Lalat Cinta
 
Posting 2015: Awalnya Inspiratif Sih…

Posting 2014: It’s Hard to Listen…