Kemerdekaan Masih Jauh

Dulu saya kerap mendengar nasihat “Belanda masih jauh” kepada mereka yang terburu-buru menyelesaikan sesuatu. Jadul memang, tapi tetap relevan karena kemerdekaan masih jauh (apaan sih?).
Kemerdekaan sejati memang masih jauh, dan mungkin akan tetap jauh selama orang menambatkan dirinya pada aspek formal belaka. Lebih tepatnya, jika aspek formal itu tak sambung dengan yang substansial. Aspek formal itu cuma jadi basa-basi yang tertangkap indra, tapi luput dari hati yang mencari cinta. Produknya ialah kemunafikan, seperti ditunjukkan oleh dua kelompok orang yang hendak mencobai Yesus, yang dikisahkan dalam teks bacaan hari ini.

Kaum Herodian, seperti wayang, yang tentu tak mampu mengungkapkan dirinya sendiri; semua bergantung pada dalangnya. Kaum Farisi, jelas, lagaknya hendak mengafir-ngafirkan atau tampak menajiskan penjajah yang menghina prinsip keesaan Allah sebagai satu-satunya yang pantas disembah, tetapi ke mana-mana membawa dompet atau kantong tempat meletakkan uang dinar produk penjajahnya itu. Kemunafikan memang bukan kejahatan, tetapi menampung atau merawatnya, kalau bukan memproduksinya.

Belum lama ini beredar surat terbuka kepada Presiden supaya mencabut penghargaan yang telah diberikannya kepada seseorang yang pernah dipenjara karena pelanggaran HAM, meskipun pada masa presiden sebelumnya telah dibebaskan karena PK-nya dikabulkan. Sejujurnya, saya tak tahu persis perkaranya, tetapi sejak lama perkara HAM ini jadi duri dalam daging untuk sosok presiden yang saya pilih ini; bukan karena dia pelanggar HAM, melainkan karena dia dikelilingi oleh orang-orang yang, seperti Anda dan saya, munafik; berapa pun kadarnya seturut kepentingan yang dikejarnya, yang menista kemanusiaan. Dalam hal begini, mesti ada pro-kontra, tetapi akhirnya orang mesti jujur ke mana ujung pro atau kontra itu: kemanusiaan atau koin, imaji Allah atau imaji kaisar.

Semoga semakin banyak orang yang memiliki kemerdekaan hati untuk mengakui kerapuhan hidupnya dan untuk menjauhkan diri dari basa-basi yang menyesatkan banyak orang. Amin.


HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
(Selasa Biasa XX B/1)
17 Agustus 2021

Sir 10,1-8
1Ptr 2,13-17
Mat 22,15-21

Posting 2020: Dunia Orang Merdeka
Posting 2019: Hari Gini Bela Negara?

Posting 2018: Berapa Koinmu?
Posting 2017: Semoga Cepat Gemuk
Posting 2016: Warga Negara Ganda

Posting 2015: Rombongan Tujuh Belasan

Posting 2014: Merdeka Brow!